Pemerintah Genjot Sosialisasi Kurikulum Prototipe, Kurikulum Ini Disambut Positif Insan Pendidikan Sulawesi Ba

- 12 Januari 2022, 21:16 WIB
Pemerintah Genjot Sosialisasi Kurikulum Prototipe, Kurikulum Ini Disambut Positif Insan Pendidikan Sulawesi Barat
Pemerintah Genjot Sosialisasi Kurikulum Prototipe, Kurikulum Ini Disambut Positif Insan Pendidikan Sulawesi Barat /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Pemangku kepentingan pendidikan Provinsi Sulawesi Barat menyambut baik opsi penerapan Kurikulum Prototipe yang akan diberikan Kemendikbudristek sebagai upaya pemulihan pendidikan akibat pandemi.

Kurikulum Prototipe diyakini mampu membantu sekolah mengatasi dampak kehilangan pembelajaran (learning loss) akibat tidak optimalnya pembelajaran selama dua tahun terakhir.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Zulfikri menyampaikan bahwa melalui Kurikulum Prototipe, Kemendikbudristek mendorong pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.

Baca Juga: Masih Bingung dengan Kurikulum Prototipe? ini Penjelasan Lengkap Kemendikbud ristek

Penerapan Kurikulum Prototipe tidak akan diwajibkan oleh pemerintah kepada sekolah, melainkan ditawarkan sebagai opsi atau pilihan.

"Bukan sekadar menjadi kebijakan yang wajib dilaksanakan. Yang terpenting adalah menjadi sebuah gerakan perubahan, paradigma baru pendidikan, di mana kita lebih berfokus pada kebutuhan anak dalam pembelajaran," ujar Zulfikri.

Kurikulum Prototipe akan mulai ditawarkan secara lebih masif pada tahun 2022 hingga 2024. Kemendikbudristek akan memberikan bimbingan intensif mengenai Kurikulum Prototipe kepada sekolah dan dinas pendidikan melalui unit di pusat dan di daerah.

Baca Juga: Kemendikbudristek Bantah Tahun 2022 Ada Penerapan Kurikulum Baru, yang Ada Opsi Kurikulum, Ini Penjelasannya

"Bapak dan Ibu guru diberikan kesempatan untuk terlibat aktif di dalam memberikan masukan kepada kita terkait penerapan Kurikulum Prototipe selama dua tahun ke depan," tutur Zulfikri.

Penerapan Kurikulum Prototipe, jelas Zulfikri menjadi strategi percepatan pemulihan pendidikan dan memitigasi kehilangan pembelajaran (learning loss) akibat pandemi.

Hal tersebut tercermin dalam karakteristik Kurikulum Prototipe, yaitu yang pertama adalah fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan peserta didik (teach at the right level).

Baca Juga: PGSD FKIP Unpas Sambut Baik Kurikulum Merdeka Belajar, Ini Harapannya

"Kita menyadari bahwa dunia pendidikan belum sepenuhnya memberikan layanan kepada anak. Anak belum mendapatkan cukup ruang untuk mengeksplorasi kemampuan mereka, minat mereka, dan pilihan-pilihan gaya belajar misalnya," terangnya.

Kemudian yang kedua adalah fokus pada materi esensial sehingga guru punya cukup waktu untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar, seperti literasi dan numerasi.

"Materi yang padat itu cenderung membuat guru menceramahi anak tentang materi yang ada, dari awal sampai akhir, kemudian mengejar target kompentensi, sehingga tidak sempat mengecek apakah anak sudah paham atau tidak," ungkap Zulfikri.

Baca Juga: Fokus Pemulihan Pembelajaran, Kemendikbudristek Gencar Sosialisasikan Opsi Penerapan Kurikulum Prototipe

Yang ketiga, Kurikulum Prototipe akan mendorong pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan keterampilan nonteknis (soft skills) dan karakter Profil Pelajar Pancasila yaitu: keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia, gotong royong, kebinekaan global, kemandirian, nalar kritis, dan kreativitas.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat, Gufran Darma mengungkapkan apresiasi atas Kurikulum Prototipe yang dinilai adaptif dan dapat mendorong peningkatan kemampuan berfikir tingkat tinggi (higher order thinking skills).

Dengan demikian, ia optimistis penerapan Kurikulum Prototipe ini dapat mendorong peningkatan kapasitas SDM di Provinsi Sulawesi Barat.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah