Dukung Gerakan Akselerasi Generasi Digital, Kemendikbudristek Siapkan Talenta Digital Melalui Kampus Merdeka

- 22 Desember 2021, 10:13 WIB
Dukung Gerakan Akselerasi Generasi Digital, Kemendikbudristek Siapkan Talenta Digital Melalui Kampus Merdeka
Dukung Gerakan Akselerasi Generasi Digital, Kemendikbudristek Siapkan Talenta Digital Melalui Kampus Merdeka /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Presiden Joko Widodo meluncurkan Gerakan Akselerasi Generasi Digital di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, baru-baru ini. Kepala Negara mengatakan Gerakan Akselerasi Generasi Digital ini sangat dibutuhkan dalam mempercepat ekosistem masyarakat digital.

Ekosistem masyarakat digital di dalam negeri diharapkan dapat tercipta dalam waktu yang relatif lebih cepat. "Percepatan dalam rangka membangun sebuah ekosistem masyarakat digital ini akan segera bisa kita capai," tutur Presiden.

Selain itu, Presiden juga menginginkan percepatan pembangunan pemerintahan digital atau digital governance. Kepala Negara memerintahkan Menteri Komunikasi dan Informatika untuk membangun infrastruktur digital secepatnya.

Baca Juga: Keren! Inilah Goose, Kopilot Digital Masa Depan yang Bakal Disertifikasi Tahun 2022, Seperti Apa Fungsinya?

“Kejar. Karena ini kejar-kejaran. Begitu kita tidak bisa melangkah, mengejar itu, ya sudah, kita akan semakin jauh. Kesempatan dan peluang atau opportunity itu ada," ujarnya.

"Ekonomi digital kita akan tumbuh kalau infrastruktur kita siap, talenta digital kita ada, pemerintahan digital kita siap, regulasi-regulasi digital siap, sehingga terbangun sebuah ekosistem masyarakat digital di negara kita,” tambah Kepala Negara.

Indonesia, menurut Presiden, memiliki waktu dua tahun untuk melakukan akselerasi generasi digital. “Saya sampaikan, waktu kita tidak banyak untuk mengejar itu. Waktunya hanya dua tahun. Yang paling sulit, memang menyiapkan talenta digital dalam jumlah besar, mendatangkan mentor-mentor yang punya kualifikasi yang baik,” kata Presiden.

Baca Juga: Kemendikbudristek Asah Kemampuan Pemasaran Digital Siswa SMK Melalui Kegiatan Ini

Presiden Jokowi pun mengapresiasi program Merdeka Belajar: Kampus Merdeka yang diterbitkan Kemendikbudristek dibawah kepemimpinan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.

“Kita beruntung Menteri Pendidikan kita memiliki pengalaman di dalam perusahaan teknologi, Mas Nadiem. Untung banget kita. Saya tanya selalu dijawab dengan sangat cepat. 'Ini gimana? Jumlahnya enggak mau saya hanya 1-2 atau 1.000-2.000, kita mintanya jutaan'. 'Bisa, Pak. Kampus Merdeka, Merdeka Belajar itu jawabannya, Pak',” tutur Jokowi.

Untuk mendukung gerakan ini, Kemendikbudristek sedang menyiapkan generasi talenta digital melalui tiga program melalui Kampus Merdeka, antara lain

Baca Juga: Apa Benar Kecakapan Literasi Digital Semuanya Ada di Ujung Jari? Ini Jawabannya

1). Program magang mahasiswa di perusahaan-perusahaan selama satu semester,

2). Program menghadirkan praktisi atau pakar teknologi dari perusahaan untuk mengajar di dalam kampus,

3). Program pembekalan kepada para mahasiswa yang memiliki ide-ide untuk menjadi wirausaha dengan dimentori oleh praktisi-praktisi dari dunia industri.

Mendikbudristek mengatakan program Kampus Merdeka disiapkan untuk melakukan lompatan yang lebih jauh sehingga ekosistem masyarakat digital ini dapat segera terealisasi.

Baca Juga: Wow! 406 Guru Diberi Pelatihan, 206 SMK Negeri di Jabar Siap Terapkan Kurikulum Ekonomi Digital

“Tanpa ada talenta digital, kita tidak bisa berkembang. Kita dukung dan kita siapkan talenta-talenta digital yang akan menjadi generasi baru, pemimpin-pemimpin teknologi. Harapannya bukan hanya di Indonesia, tapi di dunia,” ujar Menteri Nadiem.

Dalam Kampus Merdeka, lanjut Menteri Nadiem, program terpenting adalah meredefinisi apa yang dimaksudkan dengan pendidikan S-1. “Sekarang, untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, semua perusahaan-perusahaan teknologi, semua pelatihan, dan sertifikat teknologi, menjadi mini universitas selama enam bulan,” kata Menteri Nadiem.

Hal tersebut, lanjut Menteri Nadiem, telah berhasil dilakukan Kemendikbudristek dalam waktu satu tahun. "Semester satu 50 ribu anak keluar dari kampus, tahun depan 100 ribu, tahun depannya lagi kita akan perbanyak lagi kalau perusahaan-perusahaan memberikan kesempatan anak-anak enam bulan untuk magang," ujarnya.

Baca Juga: Salut, Lewat Digital Pemuda Asal Kampung di Kabupaten Bandung Bisa Jual Produk Sampai Brasil.

Selain tiga program tersebut, dalam Kampus Merdeka, Kemendikbudristek juga telah menyelenggarakan program Studi Independen dalam jumlah yang besar.

Program ini bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan dengan tetap diakui sebagai bagian dari perkuliahan.

Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang ingin melengkapi dirinya dengan menguasai kompetensi spesifik dan praktis yang juga dicari oleh dunia usaha dan dunia industri.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah