Dari Diseminasi 38 Judul Penelitian di 2021, Pentingnya Pemakaian Ruang Terbuka untuk Belajar Saat Pandemi

- 10 Desember 2021, 05:28 WIB
Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan (PSKP), Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek mengadakan seminar hasil penelitian tahun 2021 dengan mengusung tema “Memulihkan Pembelajaran dan Kebudayaan di Tengah Pandemi” baru-baru ini.
Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan (PSKP), Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek mengadakan seminar hasil penelitian tahun 2021 dengan mengusung tema “Memulihkan Pembelajaran dan Kebudayaan di Tengah Pandemi” baru-baru ini. /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan (PSKP), Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek mengadakan seminar hasil penelitian tahun 2021 dengan mengusung tema “Memulihkan Pembelajaran dan Kebudayaan di Tengah Pandemi” baru-baru ini. 

Dalam forum ini, para peneliti dan analis kebijakan serta lembaga penelitian mitra menyampaikan hasil penelitian selama tahun 2021 kepada para pemangku kepentingan bidang pendidikan dan kebudayaan.

Kepala BSKAP, Anindito Aditomo, menyampaikan bahwa kebijakan harus berbasis data dan riset sehingga pemerintah dapat mengevaluasi kebijakan dan dampak program yang dijalankan.

Baca Juga: Keren, Pandemi Tak Halangi Guru IPA Melakukan Inovasi dan Penelitian Pembelajaran

“Kami berharap para peneliti dapat lebih tajam menangkap isu untuk melakukan analisis dan evaluasi guna perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan dan pemajuan kebudayaan dalam upaya memulihkan pembelajaran dan kebudayaan di tengah pandemi. Para peneliti diharapkan pula dapat menyampaikan hasil penelitian secara komunikatif dan persuasif agar hasil penelitian yang dilakukan dapat berguna dan bermanfaat bagi publik secara lebih luas,” jelas Anindito.

Salah satu hasil penelitian menarik dari Guru Besar Universitas Indonesia, Paramita Atmodiwirjo, melalui penelitiannya “Strategi Adaptasi Bangunan Sekolah untuk Mendukung Pembelajaran Pasca-Pandemi Covid-19”.

Dia menemukan bahwa masih banyak sekolah yang belum dapat beradaptasi dalam menggunakan halaman sekolah, teras, selasar/koridor, dan ruang terbuka lainnya sebagai alternatif ruang belajar di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Mengintip Pembelajaran Hibrid UIN Bandung, Ini Fakta Menariknya

Namun di sisi lain, ruang kelas eksisting dinilai fleksibel untuk perubahan tata letak dengan furnitur yang mudah diubah, dan cukup fleksibel untuk penggabungan atau perluasan.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah