Pelaksanaan Seleksi ASN PPPK Guru di Baleendah Bandung, Sekdisdik: Difabel Harus Difasilitasi

- 17 September 2021, 15:09 WIB
Pantau Pelaksanaan ASN P3K di Baleendah, Sekdis: Berdasarkan UU, Difabel harus Difasilitasi dan Dipenuhi Kebutuhannya
Pantau Pelaksanaan ASN P3K di Baleendah, Sekdis: Berdasarkan UU, Difabel harus Difasilitasi dan Dipenuhi Kebutuhannya /Yusup Supriatna/Jurnal Soreang

 


JURNAL SOREANG - Kegiatan di SMAN 1 Baleendah, Kabupaten Bandung, hari ini, Jumat 17 September 2021, adalah rangkaian terakhir penyelenggaraan Seleksi ASN PPPK Guru yang berlangsung dari 11 September 2021.

Sekertatis Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Nandang Kuswara mengatakan, rangkaian kegiatan terakhir ini, kebetulan ada peserta difabel tuna netra. 

Dimana kata Nandang, berdasarkan PermenpanRB No. 28 Tahun 2001 tentang Pengadaan Pegawai merintah dengan Perjanjian Kerja Pasal 26 berbunyi, 

Baca Juga: Pengawas Kemendikbudristek Apresiasi Pelaksanaan Seleksi ASN P3K di SMAN 1 Baleendah, Bandung

Pertama, panitia penyelenggara seleksi dan atau BKN menyediakan aksesibilitas di lingkungan tempat pelaksanaan seleksi bagi pelamar penyandang disabilitas sesuai dengan jenis dan derajat disabilitasnya.

Kedua lanjut Nandang, panitia penyelenggara seleksi dan atau BKN memberikan penambahan waktu dan penyediaan pendamping atau aplikasi pendukung saat pelaksanaan seleksi kompetensi bagi pelamar penyandang disabilitas sensorik netra.

"Artinya, karena ini adalah perintah undang-undang, khusus yang difabel harus difasilitasi harus sesuai dengan kebutuhannya. Kebetulan peserta yang saat ini adalah tuna netra," ungkap Nandang kepada Jurnal Soreang usai kegiatan di SMAN 1 Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat 17 September 2021.

Baca Juga: Wow! Petisi Tambahan Afirmasi PPPK Guru Berdasarkan Masa Kerja dan NUPTK Tembus 77.936 Tandatangan

Dari dua poin tersebut lanjut Nandang, sebelumnya pada 13 September 2021, sudah ada arahan dari Bapak Pengawas Pusat untuk difasilitasi.

"Kita sudah menyediakan aplikasi pendukung khusus. Komputernya sama, tapi diinstallkan program Jaws. Jadi tuna netra bisa menggunakan komputer yang sama, tapi komputer itu bisa berbunyi," tuturnya.

Nandang menambahkan, poin yang kedua, perintahnya adalah menyediakan pendamping khusus yang membacakan karena di aplikasi Jaws tersebut, tidak semua simbol bisa dibaca oleh komputer.

Baca Juga: Tes Seleksi Kompetensi ASN PPPK Guru, Berakhir Hari ini. Simak Penjelasannya

"Alhamdulillah, karena kita sudah siap dari awal, pengawas yang membacakan sudah ada. Jadi lancar Insyaa Allah," paparnya.

"Ini merupakan perintah langsung dari Bapak Bupati untuk penyandang disabilitas. Bukan bermaksud diistimewakan, tapi beri fasilitas sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku," tambahnya.

Perihal pendampingan jelas Nandang, mengingat peserta merupakan guru PAI maka pendampingnya berjumlah 2 orang, 1 orang untuk mata pelajaran PAI dan 1 orang lagi fokus untuk pendamping operasional ketika terjadi trouble jaringan internet.

Baca Juga: Mendikbudristek Tinjau Langsung Pelaksanaan Tes ASN PPPK, Ini Pesannya

Menurutnya, ada 8 titik di Kabupaten Bandung, antara lain SMAN 1 Baleendah, SMAN 1 Ciparay, SMKN 1 Soreang, SMAN 1 Margahayu, SMKN 1 Katapang, SMAN 1 Banjaran, SMAN 1 Rancaekek, dan SMAN 1 Cicalengka.

Nandang menjelaskan, P3K dibuka untuk semua jenjang dari TK sampai SMA, hanya penyelenggaraan diatur oleh pusat. Kita hanya diminta untuk menyediakan fasilitas saja.

Pelaksanaan ujar Nandang, mengambil tempat di SMA/SMK karena pertimbangan pusat yang menilai perangkat sekolah relatif sudah lengkap.

Baca Juga: Simak! Seleksi Tahapan PPPK Guru Tahun 2021 Yang Harus Diperhatikan

"Dari awal kita sudah berkoordinasi sesuai petunjuk dari pusat. Yang pertama, persiapan di lapangan, yakni berkoordinasi dengan Satgas Covid-19, pihak sekolah, Dinas Kesehatan, pihak kecamatan, dan Puskesmas terdekat," terangnya.

Terkait kegiatan ini papar Nandang, Bupati Bandung sangat concern atas kegiatan ini dan menugaskan Dinas Pendidikan, khususnya saya selaku Sekdis, untuk memantau langsung walaupun hanya satu titik ini.

Guna memberikan pelayanan tersebut, Bupati Bandung, tengah membangun satu gedung untuk Unit Layanan Disabilitas sebagai dukungan bagi kaum difabel dengan estimasi anggaran Rp30 miliar.

Baca Juga: Jangan Terlewat, Berikut Tahapan Seleksi PPPK Guru Tahun 2021

Bahkan sambung Nandang, sekolah umum yang dibangun belakangan ini sudah mempunyai aksesibilitas untuk kaum difabel," terangnya.

"Ini bukti dukungan dari Bupati Bandung lainnya adalah apabila kaum disabilitas mempunyai kompetensi, mereka akan welcome diterima di dinas/instansi," imbuh Nandang Kuswara. ***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x