Di Masa Pembelajaran Daring, Harus Ada Perhatian Khusus kepada Anak-Anak Telantar di Panti Asuhan

- 4 Agustus 2021, 19:01 WIB
Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISiP Unpas menggelar pengabdian kepada masyarakat kepada anak-anak panti asuhan Muhammadiyah Jln. Nilem Kota Bandung untik pembelajaran daring.
Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISiP Unpas menggelar pengabdian kepada masyarakat kepada anak-anak panti asuhan Muhammadiyah Jln. Nilem Kota Bandung untik pembelajaran daring. /FISIP UNPAS/

Untuk itu, tim dosen dari Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Unpas berinisiatif memberikan bimbingan pembelajaran daring bagi anak terlantar di Panti Asuhan Muhamadiyah.

"Kegiatan ini diselenggarakan di ruangan belajar anak Panti Asuhan muhamadiyah. Peserta pelatihan ini adalah semua anak terlantar yang dirawat oleh panti asuhan Muhamadiyah," katanya.

Baca Juga: Aplikasi yang Dikembangkan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Dinilai Tak Efektif, Ini Saran FISIP Unpas

Evaluasi dari pelatihan ini berdasarkan atas pemahaman pendamping dan peserta pelatihan pada setiap sesi. "Selain itu juga diberikan kuesioner yang diisi peserta untuk menilai kualitas pelatihan di akhir sesi.

Sedangkan Ikhsan menambahkan, di level pendidikan dasar, menengah dan atas secara teknis proses pembelajaran jarak jauh juga banyak mengalami kendala.

"Peserta didik dari keluarga yang tidak memiliki akses internet atau bahkan tidak memiliki handphone akan ketinggalan pembelajaran ketika tugas belajar disampaikan melalui aplikasi  WhatsApp atau yang lainnya," katanya.

Baca Juga: Dari Pengabdian Masyarakat FISIP Unpas, Masih Ada Kesan Penyintas Covid-19 Dikucilkan Warga

Menyikapi kondisi seperti itu, pihak sekolah seyogyanya memberikan kebijaksanaan, misalnya dengan memberikan tugas dalam bentuk kertas kerja.

"Terpenting dari belajar jarak jauh ini bukan hanya pada penggunaan teknologi. Jangan sampai penggunaan teknologi hanya menggantikan tempat ceramah guru dari ruang kelas berpindah tempat melalui teknologi virtual," katanya.

Masalah adaptasi dengan teknologi pembelajaran daring, dirasa sangat membebani siswa-siwa penguhuni panti asuhan.

"Karena selain pengetahuan dan wawasan mereka terhadap teknologi sangat terbatas, tidak seperti anak pada umumnya, mereka juga tidak dilengkapi dengan kepemilikan HP atau komputer," katanya.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x