"Aspek kurikulum yang paling banyak berkenaan dengan unsur politik adalah aspek ide kurikulum," katanya.
Arah dan perkembangan kurikulum pada masa kemerdekaan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan kurikulum pada masa sebelumnya dan bahkan harus diakui bahwa pengaruh tersebut masih berlangsung sampai saat sekarang.
"Meskipun demikian, kompleksitas permasalahan sangat tinggi antara kedua masa tersebut, terutama disebabkan oleh adanya perbedaan suasana politik dan kehidupan kenegaraan," ujarnya.
Baca Juga: Kembangkan SMK, Kemendikbud Ajak Industri Reviu Kurikulum, Selama Ini Banyak Lulusan SMK Nganggur
Kurikulum pada sistem pendidikan dikembangkan untuk mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi warganegara yang aktif dan produktif dalam mengembangkan kehidupan individu dirinya, masyarakat dan bangsanya.
"Pendidikan memiliki suatu keunikan, di satu sisi merupakan bagian kebudayaan, namun di sisi lain merupakan bentuk proses pembudayaan (enculturation) yang sifatnya spesifik, berbeda antara satu masyarakat dengan yang lainnya," ucap Nana.
Pendidikan adalah upaya sosial-budaya yang sangat penting dan menentukan dalam memperkenalkan tantangan, kemampuan yang dimiliki serta sikap masyarakat bangsa waktu itu dalam menghadapi tantangan dan memberikan jawaban.
"Demikian pula dengan perubahan tantangan yang dihadapi dari waktu ke waktu, dan bagaimana masyarakat bangsa mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan sikapnya dalam menjawab perubahan-perubahan tantangan tersebut," katanya.***