Sebelum Pembukaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Satgas Covid-19 Minta Semua Guru Sudah Divaksin

- 15 Juni 2021, 12:24 WIB
Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna saat tinjau simulai belajar tatap muka di salah satu SD di Jalan Jawa, Bandung, Senin, 7 Juni 2021. Syarat PTM terbatas adalah semua guru harus divaksin Covid.
Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna saat tinjau simulai belajar tatap muka di salah satu SD di Jalan Jawa, Bandung, Senin, 7 Juni 2021. Syarat PTM terbatas adalah semua guru harus divaksin Covid. /Bari Abdul Jalil/

JURNAL SOREANG-Satuan tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta semua guru harus sudah beres divaksin sebelum pembukaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sekolah-sekolah pada Juli mendatang.

Selain itu dalam PTM terbatas harus diselenggarakan dengan cermat dan hati-hati sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Juru Bicara Satgas Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengingatkan PTM terbatas hanya diikuti peserta sebanyak 25 persen dari total kapasitas ruang belajar.

Baca Juga: Kemendikbudristek: Sekolah Wajib Beri Opsi, Orang Tua Siswa Berhak Memilih PTM atau PJJ

Selain itu kata Wiku, kegiatan tatap muka juga tidak boleh lebih dari dua hari dalam seminggu dan durasinya maksimal dua jam pertemuan.

"Seluruh guru yang ikut dalam pembelajaran tatap muka harus sudah divaksin dan dipastikan tidak memiliki penyakit komorbid," ungkap Wiku dikutip dari PMJ News, Senin 14 Juni 2021.

Menurut Wiku, mengutamakan keselamatan para peserta didik memiliki alasan kuat.

Data saat ini kata Wiku, menunjukkan masyarakat usia sekolah yakni 6-18 tahun menyumbang 9,6 persen dari kasus positif nasional serta  0,6 persen menyumbang kasus kematian nasional.

Baca Juga: Nadiem Makarim Ingatkan PTM Terbatas Bukan Sekolah Seperti Biasa

"Penting untuk diingat bahwa kesempatan pembukaan sektor pendidikan ini harus dijaga stabilitasnya secara hati-hati dan terbatas," tegas Wiku.

Pihaknya juga meminta pemerintah daerah menekan laju penularan dan menurunkan angka kasus aktif di wilayahnya masing-masing. Hal ini karena potensi lonjakan pasca Lebaran masih mengancam.

"Antisipasi lonjakan kasus, Pemerintah lakukan upaya terbaiknya melalui langkah preventif hingga kuratif. Upaya ini dilakukan melalui peran strategis posko desa/kelurahan. Peran posko penting dalam mencegah penularan di tataran mikro," pungkas Wiku Adisasmito. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x