Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Prof. Dr. Muhamad Ali Ramdhani menegaskan melalui seleksi ini diharapkan dapat melahirkan anak-anak terbaik sebagai insan paripurna kelak yang memberikan layanan pendidikan Islam berkualitas, pendidikan terbaik.
Upaya mencetak insan-insan terbaik ini dapat kita lihat dari pelaksanaan UM-PTKIN yang berjalan dengan baik. "Sesesuai koridor, perencanaan, kamera yang menyala mengingatkan kita untuk tidak contek-contekan, jika ada langsung ditindak tegas dari penitia. Sukses buat semuanya karena tidak ada superman, tapi yang ada super team," ujarnya.
Baca Juga: UIN SGD Buat 'Quran Live Chat' Integrasikan WA dan Telegram
Sementara Ketua Panitia UM-PTKIN Prof. Mahmud mengatakan, minat peserta UM PTKIN tahun 2021 sangat tinggi. Total ada 115.315 pendaftar UM PTKIN. Dari jumlah itu, yang melakukan proses pembayaran sebanyak 101.738 orang.
“Sedangkan yang melakukan finalisasi serta berhak mengikuti Ujian Masuk PTKIN ini sebanyak 100.038 orang,” terangnya.
Peserta UM-PTKIN melakukan ujian secara daring dari rumah masing-masing dengan menggunakan perangkat smartphone/tab/notebook/laptop/Personal Computer dengan syarat perangkat memiliki kamera dan speaker aktif.
"Jumlah yang sudah menyelesaikan SSE secara nasional dari sesi 1 sampai 9 sebanyak 95.342 (95,3%) dari jumlah peserta 100.038 orang. Peningkatkan 95,3% ini dugaan yang tidak ikut karena sudah lulus melalui jalur lain dan diterima di perguruan tinggi, harapan bisa naik pada saat herregistrasi. Saya mengucapkan terimakasih kepada pengawas, panitia lokal, atas kerja pengawas yang disiplin dan pelaksanaannya berjalan dengan lancar," tuturnya.
Dengan adanya mata uji baru berupa baca tulis al-Quran (BTQ) diharapkan mahasiswa yang masuk ke PTKIN sudah selesai dengan bacaan al-Qurannya.
"Selain itu terdapat materi wawasan kebangsaan, sehingga keberadaan mahasiswa tidak bermasalah lagi dengan keutuhan NKRI. Juga materi moderasi beragama, harus kita berikan, sehingga keberadaan kampus jauh dari anggapan sebagai sarang radikal," ungkapnya.***