Wisuda Daring Kurang Diminati Lulusan Unpas, Hanya 30 Persen yang Ikut, Ini Penyebabnya

- 31 Mei 2021, 12:05 WIB
Kegiatan Wisuda Unpas secara daring yang ternyata kurang diminati mahasiswa./Darma Legi/Galamedia
Kegiatan Wisuda Unpas secara daring yang ternyata kurang diminati mahasiswa./Darma Legi/Galamedia /Darma Legi/Galamedia/

JURNAL SOREANG – Pandemi Covid-19 yang kini masih terjadi di Indonesia, membuat mahasiswa di Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Jawa Barat kurang berminat untuk mengikuti wisuda secara daring.

Indahnya kelulusan memang tidak akan dirasakan oleh para wisudawan, jika wisuda tersebut digelar secara daring. Disebabkan wisuda adalah proses dan tahapan akhir dalam rangkaian kegiatan akademik pada perguruan tinggi.

Namun pandemi Covid-19 yang melanda, membuat segala aktivitas berkerumun dilarang sementara, termasuk wisuda. Gelombang kedua pandemi Covid-19 juga masih mengintai di Indonesia.

Baca Juga: SMA Al Ma'soem Gelar Wisuda Secara Daring dan Luring, 38 Lulusan Diterima PTN Lewat Jalur Undangan

Kurangnya minat mahasiswa Unpas dalam mengikuti wisuda daring, terlihat dari pelaksanaan wisuda sarjana, magister dan doktor gelombang II tahun akademik 2020/2021 di Kota Bandung, yang hanya diikuti oleh 300 mahasiswa.

Anggapan tentang kurangnya minat mahasiswa Unpas untuk melakukan wisuda daring, juga dikonfirmasi oleh Rektor Unpas, Prof. Eddy Jusuf

"Jumlah wisudawan yang mengikuti wisuda daring ada 350 orang. Kami memang memberikan pilihan kalau ada yang mau daring sekarang boleh atau menunggu pandemi selesai. Jadi minat mahasiswa memang kurang antusias ikut wisuda daring ini hanya diikuti 30 persen saja," kata Rektor Universitas Pasundan (Unpas) Prof Eddy Jusuf, dilansir Jurnal Soreang dari ANTARA.

Baca Juga: Di Awal Berdiri Kampus Ini Hasil Rereongan Rp 2 Juta, Kini di Tengah Wisuda Bertekad Jadi Universitas

Eddy menuturkan sebelum pandemi Covid-19, jumlah wisudawan Unpas bisa mencapai 1.300 orang dan bahkan saat acara Dies Natalis, bisa diikuti oleh 2.200 orang. "Tapi sekarang hanya 30 persenan saja yang ikut daring," kata Eddy.

Sama seperti pelaksanaan wisuda daring pada 14 November 2020, semua peserta wisuda pada wisuda daring tersebut mengirimkan video penyematan toga, yang disematkan oleh orang tua masing-masing.

Menurut Eddy Jusuf, selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia sejak bulan Maret 2020, hingga saat ini kegiatan yang melibatkan banyak orang memang masih dibatasi.

Pembatasan tersebut dilakukan, mengingat angka positif yang terjangkit virus tersebut setiap harinya masih menunjukkan angka yang tinggi. "Oleh karena itu, wisuda daring menjadi alternatif pelaksanaan wisuda di era pandemi ini. Hingga saat ini, Unpas masih belum melaksanakan wisuda secara luring," ucap Eddy.

Baca Juga: Akibat Pandemi, Wisuda Maranatha Digelar Tiga Sesi, Wisuda juga Syukuri Akreditasi A

Menurut Eddy, Unpas memang tak memaksa semua mahasiswanya untuk ikut wisuda daring. Sebab pada Juli mendatang, Unpas mulai menggelar kuliah tatap muka. Namun jika mahasiswa masih merasa tidak aman, maka boleh ikut secara luring.

Eddy kemudian berpesan kepada para wisudawan Unpas, jangan menjadikan pandemi Covid-19 sebagai alasan untuk tidak berprestasi. Karena menurutnya, mahasiswa Unpas dan mahasiswa Indonesia pada umumnya, tetap harus terus berprestasi walaupun dalam keadaan pandemi.

"Jadi harus punya keterampilan soft skill dan life skill agar bisa terjun di masyarakat," tutup Eddy.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x