"Data di lapangan menunjukan kondisi guru bahasa Sunda yang berstatus sebagai ASN masih sangat sedikit sekali," katanya.
Dari data yang dikumpulkan oleh MGMP Bahasa Sunda SMA Jawa Barat melalui angket yang disebar secara online serta diisi oleh 599 orang guru basa Sunda jenjang SMA, guru yang berstatus PNS sebanyak 139 orang atau sekitar 23% saja, sedangkan sisanya (77%) berstatus sebagai tenaga honorer.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 bagi Guru dan Dosen Dimulai, Ajaran Baru Akan Belajar Normal
"Melihat dari kesenjangan antara kondisi ideal dan kondisi dan data di lapangan, sudah sangat jelas pengangkatan terhadap guru basa Sunda baik melalui CPNS maupun PPPK masih sangat dibutuhkan," katajya yang menambahkan tidak ada alasan bagi Dinas Pendidikan untuk tidak membuka formasi PPPK bagi guru bahasa Sunda.***