Isi Kuliah Umum di Poltek Purbaya Tegal, DPR: Kampus Vokasi Harus Menghasilkan Milenial Inovatif

- 25 Februari 2021, 17:13 WIB
 Potret Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, yang menekankan pentingnya lulusan perguruan tinggi vokasi dengan inovasi berbasis teknologi.*
Potret Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, yang menekankan pentingnya lulusan perguruan tinggi vokasi dengan inovasi berbasis teknologi.* / Instagram.com/@afikrifaqih/

JURNAL SOREANG- Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS,  Abdul Fikri Faqih,  meminta kampus vokasi harus banyak memproduksi lulusan milenial yang  inovatif di era internet sebagai segalanya (Internet of Things) seperti saat ini. 

"Karena milenial dituntut menjadikan ide-ide inovatif sebagai modal utama untuk berkarya dan tampil sebagai pemenang," ujar Fikri saat tampil dalam narasumber utama dalam kuliah umum seputar ekonomi kreatif di Politeknik Purbaya Kabupaten Tegal, Rabu, 25 Februari 2021.

Fikri didaulat tampil sebagai pembicara bersama Bupati Tegal Hj. Umi Azizah di hadapan kurang lebih 500 peserta yang hadir secara fisik maupun virtual. 

Baca Juga: Di Depan Mendikbud Nadiem, DPR Desak Penyelesaian Masalah Guru Honorer

Kuliah umum digelar sesaat setelah acara penandatangan MoU kerjasama antara Politeknik Purbaya dengan Pemkab Tegal dalam pengembangan Politeknik  Teknopreneur.

 Fikri menyampaikan, di era internet of things saat ini gagasan adalah yang paling utama. “Ideas are your only currency,” katanya mengutip judul buku karya Rod Judkins.  

Fikri menambahkan, sebagai kampus pendidikan vokasi, Politeknik Purbaya tidak boleh berhenti untuk terus melakukan terobosan-terobosan dalam memberikan sumbangsih bagi Kabupaten Tegal. 

Baca Juga: Jarang Diekspos Ternyata Tegal Banjir, Rendam 4 Desa dan Ratusan Hektare Sawah

“Kampus harus bisa menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten, yang certified, yang siap menghadapi dunia usaha dan industri, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi,” katanya.

Di era ketidakpastian ini, lanjut Fikri, rumus sukses itu tetap sama, yakni gabungan antara kapasitas dan integritas. “Dalam bahasa yang lebih relijius, integritas bisa kita maknai takwa,” katanya.

Sedangkan Umi Azizah mengapresiasi langkah Politeknik Purbaya yang turut membantu pemerintah dengan melakukan pendampingan desa untuk digali potensi terbaiknya dan mengenalkan produk unggulannya dengan memanfaatkan IT.  “Gagasan besar biasanya lahir dari hal-hal kecil,” katanya. 

Baca Juga: 'Menara Pisa Tegal' Buat Warga Berkerumun, Damkar Pemkot Tegal Semprotkan Air Bercampur Disinfektan

Umi Azizah juga mendorong Politeknik Purbaya agar terus berinovasi agar produk lokal bisa bersaing di tingkat global.

“Salah satu perilaku positif yang perlu dibangun kita menghargai produk lokal dan memikirkan caranya agar bisa bersaing di kancah global,” katanya.

Sementara itu Direktur Politeknik Purbaya Supangat S.Sos, M. Si menyampaikan saat ini pihaknya sedang melakukan pendampingan 16 desa di Kabupaten Tegal untuk menggali potensi agar desa tersebut memiliki produk unggulan.

Baca Juga: Kota Tegal Kini Juga Punya Menara Layaknya Menara Pisa, Jadi Obyek Wisata yang Viral

“Kami berharap langkah ini bisa menjadi solusi atas persoalan pembangunan di Kabupaten Tegal serta implementasi dari gagasan yang bertumpu pada tiga pilar (triple helix), yaitu pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat," katanya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x