Masih Banyak Wilayah Jawa Barat yang Tak Ada Sinyal, Guru dan Sekolah Harus Kreatif

- 11 Januari 2021, 20:28 WIB
Siswa di Kelurahan Padang Lambe Belajar Daring di saung tengah sawah. Di Jawa Barat juga masih banyak daerah yang tidak ada sinyal (blank spot)*
Siswa di Kelurahan Padang Lambe Belajar Daring di saung tengah sawah. Di Jawa Barat juga masih banyak daerah yang tidak ada sinyal (blank spot)* /Abdi Manaf/

JURNAL SOREANG- Pembelajaran di sekolah dan madrasah mulai Senin, 11 Januari 2021, masih harus dengan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah (BDR).

Namun, masih banyak wilayah di Jawa Barat yang blank spot atau gak ada sinyal sehingga pihak sekolah dan guru harus kreatif menyiasatinya.

"Untuk siswa yang tidak memiki handphone atau tinggal di pelosok, maka menjadikan penyampaian materi dari guru sangat terbatas. Guru harus pintar menyiasatinya," ujar Pembina Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jabar, Rifa Anggyana, dalam istigasah awal tahun 2021 melalui aplikasi zoom, Senin, 11 Januari 2021.

Baca Juga: Aturan Main PPKM di Kabupaten Bandung, Begini Isi Surat Edaran Bupati Bandung

Kekurangan BDR, kata Rifa, pembelajaran secara daring kurang dalam.pengawasan dan pembiasaan akhlak. "Sebelumnya, ketika kegiatan pendidikan dilakukan di sekolah, pendidikan dilakukan dengan pengawasan langsung dari guru atau dosen. Kegiatan-kegiatan yang mendukung pendidikan juga bisa dilakukan langsung, secara intensif dan bisa diukur tingkat keberhasilannya," ujarnya.

Kemudian pembelajaran daring ini agak sedikit jenuh, dan penyampaian materi kurang efektif sehingga agak sulit dipahami oleh sebagian siswa.

"Demikian juga guru ketika memberikan tugas harus memberikan penjelasan materi. Namun, kota dukung pemerintah yang lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan warganya. Kita tidak bisa memaksa situasi agar sesuai keinginan kita, namun tinggal kita yang menyesuaikan saja dengan kondisi saat ini," katanya.

Baca Juga: Kegiatan Keagamaan di Sekolah Kerap Dipandang Sebelah Mata dan Dilupakan

Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung,  Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., mengatakan, sampai saat ini pandemi Covid-19 masih belum berakhir dan masih meluluhlantahkan semua negara di seluruh dunia di berbagai sektor.

"Tapi kita sebagai seorang muslim yang percaya terhadap Al-Quran sebagai firman Allah, seharusnya jangan terlalu khawatir serhadap hal seperti ini. Karena Allah berfirman dalam Al-Quran bahwa setiap musibah yang menimpa kepada kita, itu semua terjadi atas izin Allah," ujarnya.

Namun bukan berarti kita harus pasrah begitu saja, tetap harus ada ikhtiar dari diri kita sendiri.

Baca Juga: Inilah Perjuangan Guru yang Puluhan Tahun Jalan Kaki ke Sekolah

"Di antaranya mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap mengikuti protokol kesehatan. Karena di ayat lain dalam Al-Quran Allah berfirman bahwa kita manusia tidak akan mendapatkan sesuatu selain apa yang telah diusahakan," katanya

Sedangkan Kabid Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Disdik Jabar, Nanang Nurwasid mengatakan, pembelajaran di Jawa Barat masih secara daring atau luring dan tidak menutup kemungkinan sudah ada yang bisa membuka belajar tatap muka.

"Tetapi dengan catatan dan kriteria tertentu. SKB 4 Menteri sudah dikeluarkan untuk sekolah yang akan membuka belajar tatap muka. Sekolah tersebut harus mematuhi protokol kesehatan, izin orang tua, dan terutama izin dari gugus tugas Cobid-19," katanya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x