Kampus Keagamaan Ini Ingin Jadi Garda Terdepan Internasionalisasi PTKIN

- 1 Desember 2020, 08:49 WIB
RAPAT di UIN SGD yang membahas peningkatan daya saing kampus keagamaan di dunia internasional.
RAPAT di UIN SGD yang membahas peningkatan daya saing kampus keagamaan di dunia internasional. /HUMAS UIN SGD/

Wanita asal Cirebon ini menyatakan, sumber daya manusia adalah penguatan legitamasi kekuatan peningkatan kuantitas dan kualitas untuk kemajuan kampus UIN SGD.

"Kita perlu melakukan jerjasama karena gerak organisasi kita bukanlah organisasi superman, tapi super team yang melakukan kerja bareng. Modal ini harus kita rawat dalam melakukan go internasional, sesuai visi dan misi kampus tercita," katanya.

Baca Juga: Cek Disini, Layanan SIM Keliling Polres Cimahi, Selasa 1 Desember 2020

Sementara Dr. Pepi menyampaikan tentang mekanisme pelaksaan program dilakukan dengan cara pengajuan permohonan bantuan Tenaga ahli, melakukan verifikasi pengajuan dan pelaksanaan kegiatan yang meliputi durasi dan lingkup Kegiatan.

"Sebagai contoh Program Senior Experten Service (SES) dari Jerman ini dilaksanakan minimal tiga minggu sampai maksimal enam bulan. Dengan melibatkan tenaga ahli yang sama dapat diundang kembali sesuai dengan kebutuhan PTKIN," paparnya.

SES menghadirkan narasumber mulai dari konsultan ahli pengembangan kurikulum, konsultan ahli manajemen mutu PTKIN sampai pada kerlibatan dalam penyusunan penelitian dan program pengabdian, peningkatan mutu karya ilmiah dan penerbitan di level Internasional dan melakukan diseminasi hasil program kegiatan SES selama ini.

Baca Juga: CISS UIN Bandung Hasilkan Lima Rekomendasi Beragama di Era Media Baru. Penganut Agama Harus Kritis

"Untuk itu, keterlibatan semua kompenen mejadi sebuah keharusan dalam rangka mengingatkan kualitas SDM, terutama di lingkungan UIN Bandung," katanya.***

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x