Network
JURNAL SOREANG- Madrasah di lingkungan Kemenag kini tak kalah bergengsi dengan sekolah. Untuk urusan administrasi bahkan keuangan semuanya dilakukan secara dalam jaringan (daring) sehingga terbuka.
"Madrasah harus punya tim baik untuk urusan internet sampai penjamin mutu internal. Tim ini terdiri atas delapan orang terdiri atas kepala madrasah, guru, bendahara, komite, dan tokoh pendidikan," kata tim inti madrasah Kemenag Kota Bandung, Dedi Zulkarnain, di sela-sela pelatihan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) berbasis elektronik di MAN 2 Kota Bandung, Rabu, 25 November 2020.
Dia menambahkan, baru ada 57 madrasah baik MI, MTs dan MA sebagai percontohan MEQR (madrasah education quality reform) di Kota Bandung.
Baca Juga: Nikmati Gratis Ongkir Sepuasnya dan Cashback Kilat di Shopee Gajian Sale!
"Dari 57 madrasah hanya empat madrasah negeri yakni MIN 1, MTsN 1, MAN 1, dan MAN 2 dan sisanya adalah madrasah swasta," ujarnya didampingi staf Seksi Penmas Kota Bandung, Ida.
Dengan adanya pengelola administrasi secara elektronik termasuk keuangan sehingga harua siap dengan teknologi dan SDM nya.
"Untuk itu, kami mengadakan bimbingan teknis selama lima hari dari Sennlin-Jumat, 23-27 November 2020 di MAN 2 Kota Bandung," katanya.
Baca Juga: Ini Suara Hati Guru Honorer. Rezeki Berkah dan Dapat Seribu Kebaikan
Peserta pelatihan sebanyak tiga orang yakni kepala madrasah, bendahara dan staf operator.
