UKM Jarang Perhatikan Laporan Keuangan, Ini yang Dilakukan FEB UB dan Mitra Hotel Armi untuk Membenahinya

9 Oktober 2023, 12:50 WIB
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya (UB) bersama mitra Hotel Armi Malang, Jawa Timur, melakukan pengabdian kepada masyarakat. /Istimewa /

JURNAL SOREANG - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya (UB) bersama mitra Hotel Armi Malang, Jawa Timur, melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Bentuknya pembinaan pelaporan keuangan sesuai Standar Keuangan untuk usaha kecil dan menengah (UKM) di Malang pada Senin 9 Oktober 2023.

Para pembina UKM turun lapangan langsung ke lapangan untuk melihat pelaksanaan penyusunan laporan keuangan dan memperbaiki laporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku. 

 

Pertemuan dilaksanakan untuk semua peserta dan masing-masing UKM yang dibina. Pengabdian ini diikuti oleh para staf keuangan UKM.

Pembina dalam mitra mengabdi ini adalah Dr. Zaki Baridwan, SE., MSi., Ak., CA., CPA., CLI (dosen FEB UB) dan Dr. Dwi Ekasari Harmadji, SE., Ak., M.M., CA., CPA. yang merupakan mitra praktisi pengusaha Hotel Armi Malang.

"Para akademisi bersama praktisi perlu bersinergi memberikan kontribusi keahlian yang dimiliki khususnya dibidang pelaporan keuangan sesuai Standar Keuangan kepada para staf keuangan UKM," kata Zaki Baridwan.

Baca Juga: TOP! Dosen Akuntansi Universitas Widyatama Gandeng Perusahaan Malaysia Berdayakan UMKM Kota Bandung

Banyak hambatan yang menyebabkan UKM kurang berkembang. Hambatan tersebut antara lain cara pengelolaan keuangan dan akuntansi.

"Pengelolaan keuangan dan akuntansi menjadi masalah utama UKM apalagi hasil survei profil UKM menyimpulkan bahwa permasalahan ataupun kendala yang menyebabkan kinerja UKM masih rendah antara lain  kemampuan untuk mengelola keuangan," katanya.

 Padahal laporan keuangan yang dibuat sangat bermanfaat untuk mengukur bagaimana kinerja dalam menjalankan usaha.

 

"Laporan keuangan bisa digunakan untuk mengambil keputusan manajerial. Laporan keuangan digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan manajerial karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi tentang perkembangan usaha," ujarnya.

Sedangkan Dwi Ekasari mengatakan, rendahnya kualitas maupun kuantitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh UKM karena sebagian besar belum menerapkan akuntansi sesuai dengan Standar.

"Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan informasi yang dapat dipakai untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan juga merupakan alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan yang digunakan untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan," kata wanita yang juga alumni SMAN 1 Tegal ini.

Baca Juga: Keren! FEB dan Magister Akuntansi Universitas Widyatama Adakan Pengabdian Kepada Masyarakat Internasional

Melihat kondisi tersebut, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) merasa memiliki kewajiban untuk menyusun sebuah standar akuntansi keuangan yang sesuai dengan karakteristik usaha mikro, kecil dan menengah agar benefit yang dirasakan oleh pelaku usaha.

Tujuannya agar dalam menerapkan standar akuntansi keuangan tersebut lebih besar dibanding dengan cost yang harus dikeluarkan.

"Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, SAK merupakan standar yang dibuat sederhana karena mengatur transaksi umum yang dilakukan oleh UKM dan dasar pengukurannya murni menggunakan biaya historis sehingga cukup mencatat aset dan liabilitasnya sebesar biaya perolehannya," katanya.

 

Akuntansi merupakan soft technology karena akuntansi merupakan alat institusi sosial untuk menyediakan pedoman pengukuran dan metode untuk mengendalikan kegiatan dan perilaku pengambilan keputusan ekonomik yang dominan dalam lingkup organisasi.

"Sedangkan teknologi merupakan seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan sesuatu (produk) yang bermanfaat. Pengertian teknologi sendiri tidak hanya fisik (hard technology) tetapi juga teknolgi lunak (soft tecnology). Teknologi dan akuntansi juga merupakan sains terapan," ucapnya.

Dia mengakui banyaknya pengusaha yang mengeluh karena kesulitan bagaimana cara menyajikan Laporan keuangan, sehingga dirasakan sangat berat dalam menyusun Laporan Keuangan.

Baca Juga: Dosen Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) Universitas Widyatama Gelar Webinar Pengelolaan Keuangan Koperasi

"Hal ini karena akibat dari ketidaktahuan tentang aturan dalam Standar Akuntansi Keiuangan Dengan demikian dalam kegiatan ini memberikan solusi dengan cara membekali para pelaku bisnis melakukan penyusunan Laporan Keuangan sesuai Standar," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler