Penelitian di ITB : Pisang Bisa Diperlambat Kematangannya sehingga Bisa Disimpan Lebih Lama

27 Juli 2023, 13:14 WIB
Riset Prof Fenny Dwivany dari ITB membuktikan, pisang bisa dihambat kematangannyar /Unsplash

 

 

JURNAL SOREANG – Guru besar ITB  Prof Dr Fenny Martha Dwivany, lewat penelitiannya membuktikan, pisang bisa diperlambat proses kematangannya sehingga bisa disimpan lebih lama.

 

Fenny melakukan riset itu karena ia prihatin dengan penanganan pascapanen konvensional pisang selama ini yang menyebabkan pendeknya masa simpan buah itu sehingga merugikan petani dan pedagang.

 

Padahal, buah pisang memiliki biodiversitas yang sangat tinggi di Indonesia dan berperan dalam komoditas pangan yang penting.

Baca Juga: Penelitian : Teh Kayu Manis Bisa Kontrol Gula Darah Dalam 30 Menit 

“Indonesia merupakan negara produsen pisang ke-3  terbesar di dunia, namun posisinya merosot pada posisi ke-57 dalam hal ekspor pisang,” kata Fenny.

 

Untuk mengatasi hal itu pisang harus diperlambat masa matangnya. Caranya, pisang dikendalikan melalui dua strategi pengontrolan biosintesis etilen (zat yang bikin buah cepat matang), yaitu kontrol pada tanaman atau buah secara langsung, serta kontrol pada level lingkungan.

 

Pengontrolan biosintesis etilen pada level tanaman dilakukan dengan modifikasi genetika. Opsi teknologi untuk membungkam kerja gen penyintesis etilen yaitu Gene Knock Out atau RNA Interference yang dapat menurunkan kerja gen penyintesis etilen.

Baca Juga: Penelitian : Perubahan Iklim Berdampak pada Penyusutan Otak Manusia 

Penurunan kerja dari gen penyintesis etilen secara langsung akan memperlambat pematangan buah sehingga masa simpan buah lebih lama. Sedangkan, strategi pengontrolan etilen pada level lingkungan dilakukan melalui penghambatan sintesis etilen maupun pemecahan senyawa etilen.

 

Inovasi yang dihadirkan antara lain pengemasan buah dengan atmosfer termodifikasi menggunakan kotak penyimpanan buah dari bambu yang disebut Food Storage Chamber (FSC).

 

Inovasi lainnya adalah edible coating dengan material dari organisme laut dalam bentuk senyawa kitosan dan karagenan. Lapisan yang terbentuk dari proses penyalutan dapat membatasi masuknya oksigen dalam jaringan buah sehingga biosintesis etilen dapat dihambat.

Baca Juga: Mahasiswa ITB Buat Alat Deteksi Dini Gejala Stres Berdasarkan Air Seni 

Berbagai inovasi hasil penelitian Prof. Fenny dan tim terbukti efektif dalam penanganan pascapanen buah pisang untuk menghasilkan kualitas buah yang lebih baik. Ke depannya, beliau akan terus mengembangkan penelitiannya di bidang ini dalam rangka mendukung pemanfaatan biodiversitas pisang asli Indonesia.

 

“Hasil studi kami ini semoga dapat memberikan manfaat bagi pengembangan teknologi pascapanen terutama buah pisang yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di Indonesia,” ujarnya. ***

 

 

*) Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYoutube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang –e

 

 

Editor: Drs Tri Jauhari

Sumber: ITB

Tags

Terkini

Terpopuler