Majukan Industri Fesyen Vokasi lewat Implementasi Merdeka Belajar dan Kolaborasi Antarmitra

1 November 2022, 14:32 WIB
karya fesyen dari satuan pendidikan vokasi yang terlibat dalam Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 dan kegiatan-kegiatan fesyen kelas dunia yang lain /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Melalui terobosan Merdeka Belajar Mendikbudristek  Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan Kemendikbudristek akan terus memprioritaskan peningkatan mutu pembelajaran dan SDM satuan pendidikan vokasi, khususnya melalui program SMK Pusat Keunggulan dan Kampus Merdeka Vokasi.

"Tentunya kita semua ingin ada lebih banyak karya fesyen dari satuan pendidikan vokasi yang terlibat dalam Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 dan kegiatan-kegiatan fesyen kelas dunia yang lain," tutur Menteri Nadiem.

Merujuk data Kemendikbudristek, terdapat 1.130 SMK dan 12 perguruan tinggi vokasi yang membuka kompetensi kejuruan atau program studi tata busana.

Baca Juga: Top Banget! Busana Karya Siswa SMK Semarakkan Gelaran Fesyen di Gernas BBI 2022, Berikut SMK yang Tampil

Beberapa di antaranya telah menjalin kerja sama yang lebih bermakna dengan dunia industri melalui kemitraan dan penyelarasan skema ketautsesuaian (link and match) untuk mendorong inovasi yang jauh lebih kreatif dan berdampak.

Untuk itu, pada kesempatan ini Menteri Nadiem mendorong penguatan kerja sama dengan para mitra. Tak hanya kerja sama yang sudah terjalin baik, namun juga membuka peluang terciptanya ruang-ruang kolaborasi yang baru guna mendorong lahirnya maha karya vokasi di bidang fesyen yang menarik perhatian dunia.

"Teruslah berkarya dan berinovasi agar Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia, demi mewujudkan Merdeka Belajar dan menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia," pesan Nadiem.

Baca Juga: Lembaga Pendidikan Vokasi Ikut dalam Festival Mahakarya Vokasi Adibusana Bangkitkan Industri Fesyen Tanah Air

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, turut menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dengan para mitra vokasi untuk membangun dan menyukseskan industri fesyen di Indonesia.

“Kami meyakini tidak ada inovasi tanpa kolaborasi. Jadi, untuk menghasilkan Mahakarya Vokasi dibutuhkan kolaborasi dan inovasi. Kini, saatnya kita berkolaborasi melalui pendidikan vokasi yang kali ini mendukung industri halal dengan memasuki dunia fesyen,” ujar Kiki.

Sebelumnya, Mahakarya Vokasi juga telah hadir dalam ajang “Vokasiland” di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Sekarang hadir kembali dalam gelaran JMFW 2023.

Baca Juga: Intip Gaya Prilly Latuconsina Jadi Dosen Praktisi, Total Harga Item Fesyen Puluhan Juta Rupiah

Dirjen Kiki menambahkan, dalam mengemban misi pendidikan, ekonomi, dan sosial, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi juga tengah menyusun strategi agar makin menguatkan kontribusi bagi pemulihan ekonomi bangsa.

Pihaknya terus berupaya menyediakan pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat. “Kami pun mendorong insan vokasi terus melakukan pengembangan agar industri kita bisa bersaing hingga global,” jelasnya.

Dirjen Kiki meyakini, didorong oleh keterampilan _(skill)_ yang sesuai dengan kebutuhan zaman, salah satunya melalui program Merdeka Belajar sehingga luaran _(output)_ pendidikan vokasi menjadi lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan usaha maupun industri.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler