JURNAL SOREANG- Puncak Gerakan Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) baru-baru ini di Gedung Gadis, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) turut dimeriahkan dengan pagelaran fesyen (fashion show) yang menampilkan beragam busana menarik besutan SMK.
Sebanyak empat SMK terlibat dalam perancangan busana yang dipamerkan pada acara tersebut yakni SMKN Limboro, SMKN Campalagian, SMKN 4 Majene, dan SMKN 1 Majene.
Busana muslim siap pakai (ready to wear) dengan tampilan (look) elegan yang mempadupadankan kain Tenun Mandar, kain wool, dan polyester diaplikasikan oleh siswa kelas XII SMKN Limboro menjadi ragam busana dengan tiga model dan membuat tampilan tersebut memiliki keunikan tersendiri.
Baca Juga: Gerakan Nasional Ini Bisa Tumbuhkan Jiwa Wirausaha Termasuk Siswa SMK
“Busana ini dibuat untuk mengeksplorasi Tenun Mandar tidak hanya sebagai sarung tenun, tetapi dapat menjadi kombinasi busana muslim yang elegan. Harapannya, anak muda Mandar cinta produk lokal dan menjadi peluang bagi Tenun Madar untuk go international,” tutur Rosdiana Amelia, Guru Tata Busana SMKN Limboro.
Capaian SMKN Limbroro ini membuat Rudi Yunus, selaku kepala sekolah merasa bangga. Ia antusias karena sekolahnya telah dilibatkan dalam acara berskala nasional seperti Gernas BBI 202.
“Tentunya kami sangat bangga dengan dilibatkannya karya-karya SMKN Limboro dalam fashion show. Hal ini tentu menjadi spirit bagi sekolah kami untuk berkarya di masa depan,” ungkap Rudi.
Berikutnya, SMKN Campalagian pun turut mempersembahkan karya busana yang diberi nama ‘Marendeng’ yang bermakna lestari. Nama Marendeng sendiri memiliki harapan bahwa Sabbe Mandar harus dilestarikan sebagai khas Tanah Mandar serta mampu membangun dan membangkitkan perekonomian Tanah Mandar.