Mendikbudristek Dorong Pendidikan Tinggi di Daerah Perbatasan Maksimalkan Program MBKM

12 Maret 2022, 16:50 WIB
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi Universitas Borneo Tarakan (UBT) yang telah mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di kampusnya. /Kemendikbud ristek /

JURNAL SOREANG- Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi Universitas Borneo Tarakan (UBT) yang telah mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di kampusnya. Namun, Menteri Nadiem berharap program ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh warga kampus UBT.

"Tadi pagi saya bertemu perwakilan pemda se-Kalimantan Utara. Saya merasakan gairah perubahan yang begitu tinggi di daerah perbatasan. Gairah atau semangat perubahan itu juga sangat nyata dalam program-program MBKM," kata Mendikbudristek saat berdialog dengan civitas akademika di UBT, baru-baru ini.

“Saya ucapkan selamat. UBT ada sekitar 150 mahasiswa ikut program MBKM di luar kampus, tapi jumlahnya terlalu kecil. Ini harus ditingkatkan. Saya ingin melihat nantinya ribuan mahasiswa UBT ikut dalam program MBKM,” terangnya.

Baca Juga: FDK UIN Bandung Usung Program Kolaborasi MBKM dengan FAI UMY Yogyakarta

“Ambillah ilmu dan pengalaman di luar kampus. Magang di perusahaan enam bulan, belajar proyek studi independen yang diinisiasi pihak swasta, mengajar melalui program Kampus Mengajar melakukan suatu proyek sosial seperti program Pejuang Muda, pertukaran mahasiswa, dan lainnya,” tambah Menteri Nadiem.

Untuk itu, Menteri Nadiem mendorong pihak UBT untuk menciptakan program MBKM sendiri agar kompetensi mahasiswa dan dosennya berkembang.

“Kemendikbudristek sudah membukakan pintu. Jadi sekarang kita tantang universitas-universitas untuk segera melaksanakan programnya sendiri. Rangkulah industri lokal di sini, rangkulah rumah sakit di sini, rangkulah perusahaan di kota untuk membuka pintunya. Tentunya kami akan mendukung dari pemerintah pusat,” tutur Menteri Nadiem.

Baca Juga: Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) Sulit Diwujudkan Jika Kampus Masih Birokratis

Pada kesempatan ini, Menteri Nadiem juga meminta perguruan tinggi menghadirkan praktisi dari industri untuk mengajar di kampus. Untuk itu, lanjut Menteri Nadiem, Kemendikbudristek akan meluncurkan kebijakan praktisi mengajar.

“Kita akan danai para praktisi untuk mengajar di kampus. Mulai saat ini, silakan Pak Rektor menghubungi teman-temannya yang ada di industri untuk datang mengajar di kampus ini. Inilah saat yang tepat untuk mencari,” ucap Menteri Nadiem.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UBT, Adri Patton mengungkapkan sejak diluncurkannya kebijakan Merdeka Belajar Episode Dua, yaitu Kampus Merdeka, UBT telah membuka sembilan program studi baru. “Saat ini kami juga sedang berkolaborasi dengan Universitas Manado untuk membuka program studi bidang keolahragaan dan kepelatihan,” ujar Rektor Adri.

Baca Juga: Tahun Akademik 2021-2022, UIN Bandung Siap Laksanakan MBKM, Ini Pengaruhnya ke Mahasiswa

Di samping itu, lanjut Rektor Adri, melalui kebijakan MBKM, kampusnya telah melakukan berbagai program kerja sama baik itu dengan pendidikan tinggi di Indonesia maupun di luar negeri.

“Pada dua tahun yang lalu, kita telah mengirimkan mahasiswa untuk belajar dan mengajar di Thailand. Begitu juga sebaliknya ada mahasiswa luar yang belajar di sini,” ujarnya.

Salah satu penerima manfaat program MBKM adalah Muhamad Rifaldi, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UBT yang mengikuti program Kampus Mengajar di SD Negeri 2 Nunukan.

Faldi begitu sapaanya, mengungkapkan kebahagiaannya bisa berbagi ilmu literasi dan numerasi dengan siswa-siswa bahkan bisa membantu guru-guru dalam beradaptasi dengan teknologi.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek

Tags

Terkini

Terpopuler