Kemendikbudristek bersama Dtech-Engineering Kuatkan Pemahaman Pembelajaran Berbasis Proyek

- 12 Maret 2022, 16:43 WIB
Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi yang menyelenggarakan “Workshop Model Pembelajaran Project Based Learning (PBL) bersama Dtech-Engineering Batch I” di Salatiga, Jawa Tengah, pada 8-10 Maret 2022.
Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi yang menyelenggarakan “Workshop Model Pembelajaran Project Based Learning (PBL) bersama Dtech-Engineering Batch I” di Salatiga, Jawa Tengah, pada 8-10 Maret 2022. /Kemdikbud ristek /

JURNAL SOREANG- Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbudristek terus bekerja sama dunia usaha dunia industri (DUDI) untuk mengoptimalkan ketautsesuaian (link and match) paket 8+i.

Kolaborasi dengan DUDI dalam menguatkan pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PBL) bertujuan untuk memperdalam pembelajaran yang sejalan dengan kebutuhan DUDI agar dapat diterapkan, direplikasi, dan dikembangkan oleh perguruan tinggi vokasi (PTV).

Salah satunya seperti yang dilakukan Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi yang menyelenggarakan “Workshop Model Pembelajaran Project Based Learning (PBL) bersama Dtech-Engineering Batch I” di Salatiga, Jawa Tengah, pada 8-10 Maret 2022.

Baca Juga: Dorong Link and Match Sekolah Vokasi, Wagub Jabar: Terbangun IMTAQ dan IPTEK, Lahir Anak Muda yang Paripurna

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto menyebut bahwa teaching factory (tefa) yang dijalankan pendiri perusahaan Dtech dan Akademi Teknik Wacana Manunggal yakni Arfian Fuadi PBL, sangat menarik. Dtech Engineering merupakan pelaksanaan PBL yang terbaik saat ini, serta terintegrasi dengan kurikulum pada perguruan tinggi.

“Bagaimana kurikulum diinovasikan dengan baik, meski hanya oleh sebuah kampus kecil,” tuturnya secara daring pada Rabu (9/3).

Wikan menambahkan, model PBL Dtech secara resmi menjadi contoh salah satu program yang direkomendasikan untuk program dana padanan (matching fund). “Jadi, semester 1 dan 2 peserta didik sudah diajarkan semua, dikirim ke industri, dosen berkolaborasi, hingga terwujud Tefa yang komprehensif,” terangnya.

Baca Juga: Game Ibarat Gula, Ditjen Vokasi Juga Ikut Kembangkan SDM Unggul untuk Bidang Industri Game

Pada hari pertama, kegiatan diisi dengan diskusi yang mencakup presentasi contoh model implementasi pembelajaran berbasis proyek bidang rekayasa, sosial, dan pertanian, serta tanya jawab.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah