Anak Yatim dan Duafa Pondok Pesantren Al-Kasyaf Bisa Tersenyum untuk Masa Depannya, Ini Penyebabnya

1 Oktober 2021, 08:38 WIB
Upaya menciptakan generasi Qurani UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Komunitas Classic Baik Love and Charity menggelar Launching Bakti Sosial bertajuk "Mengabdi Karena Cinta, Memberi dari Hati" yang berlangsung di Pondok Pesantren Yatim dan Dhuafa Al-Kasyaf, Jumat (24/09/2021) lalu /UIN Bandung/

JURNAL SOREANG- Upaya menciptakan generasi Qurani UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Komunitas Classic Baik Love and Charity menggelar Launching Bakti Sosial bertajuk "Mengabdi Karena Cinta, Memberi dari Hati" yang berlangsung di Pondok Pesantren Yatim dan Dhuafa Al-Kasyaf, Jumat lalu, 24 September 2021.

Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Mahmud, M.Si berjanji akan memberikan beasiswa Tahfiz kepada santri Al-Kasyaf hafal Al-Qur'an minimal 5 juz yang ingin melanjutkan kuliah S1 dan menghibahkan kendaraan roda empat untuk operasional Pondok Pesantren Al-Kasyaf.

"Untuk Santri yang hafal Al-Qur'an 10 juz dan ingin melanjutkan kuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung akan diberikan beasiswa, yang lulus S1 dan S2 dengan IPK 3,5 dan ingin melanjutkan kuliah diberikan beasiswa. Hari ini kita banyak belajar dari Mang Geo tentang berbagai, memberikan manfaat terhadap orang lain. Dengan harapan dari santri Pondok Pesantren Al-Kasyaf nantinya terlahir generasi Qurani, mujahid, muzakki yang terus istiqomah mensyiarkan dakwah Islam," kata Mahmud.

Baca Juga: Meski Fakultas Termuda, tapi FEBI UIN Sunan Gunung Djati Dijadikan Studi Banding UIN Sunan Ampel Surabaya

Rektor berpesan kepada santri agar terus belajar, berbagai dan memberikan manfaat baik untuk diri sendiri maupun lingkungan.

"Caranya mendapatkan beasiswa Tahfiz itu harus belajar dengan sungguh-sungguh. Rajin menghafal Al-Qur'an. Jadilah pembelajar yang baik untuk diri sendiri dan orang lain. Janji Allah SWT ketika mencari ilmu dan belajar dengan sungguh-sungguh pasti diangkat derajatnya," katanya.

Usaz Giovani van Rega yang akrab dipanggil Mang Geo menjelaskan,  Pondok Pesantren Yatim dan Dhu’afa (PPYD) Al-Kasyaf ini mempunyai ciri khas sebagai pesantren terbaik dan merupakan pesantren pelopor dalam bidang menulis dan public speaking (dakwah).

Baca Juga: Rektor UIN Sunan Gunung Djati: Jangan Jadi Pejabat dan Dosen Bila Tinggalkan Tugas dan Fungsi Utama

"Sebuah kehormatan bagi kami atas kedatangan rombongan dari UIN Bandung, Komunitas Baik. Meskipun mempunyai kendaraan yang banyak, tapi datang dengan kendaraan yang sederhana karena kesederhanaan merupakan baju ketakwaan seseorang yang beriman," papar Mang Geo yang waktu kuliah sambil berjualan jajanan depan gerbang UIN Bandung.

Mang Geo, sapaan akrabnya menyampaikan Pondok Pesantren Al-Kasyaf ini mempunyai visi untuk menjadikan anak yatim dan dhuafa sebagai Mufassir Al-Quran.

Yaitu mempunyai kemampuan menafsirkan al-Quran dalam berbagai bidang sesuai dengan kompetensinya. PPYD al-Kasyaf ini mempunyai kompetensi dalam menulis, public speaking, Tahfiz dan bahasa.

Baca Juga: Mantul, 28 Dosen UIN Baca Juga: UIN Sunan Gunung Djati Luncurkan Tracer Study, Ini Tujuannya agar Lolos Uji Kompetensi Internasional

Pondok Pesantren Al-Kasyaf ini di bawah naungan Yayasan Al-Kasyaf Bakti Mulia dan pendiriannya dilatarbelakangi oleh perintah Allah SWT dalam QS An-Nisa (4) : ayat 1-10 mengenai kepedulian, mengurus, memberdayakan dan memelihara hak-hak anak yatim dan dhu’afa.

Pondok Pesantren Al-Kasyaf ini menggunakan kurikulum terpadu yang menggabungkan ajaran Islam (Dien), dan pengetahuan umum dan pendidikan berasrama.

Para santri dilatih untuk mampu memiliki kompetensi tahfidz, sains, bahasa, dan ilmu islam

"Ada sekitar 200 santri di Al-Kasyaf yang datang dari berbagai pulau, seperti Ambon, Maluku, Batam dan yang paling banyak dari Garut, daerah Pakenjeng. Dengan empat kategori Yatim, Duafa, tidak tahu orang tuanya, marginal. Pesantren di sini gratis seumur hidup," kata Mang Geo lulusan S1 sampai S3 UIN SGD, tapi ijazahnya belum diambil karena keterbatasan ekonomi.

Baca Juga: Dari Konferensi Internasional UIN SGD: Pembelajaran Virtual Belum Bisa Gantikan Pembelajaran Tatap Muka

Mang Geo  atas nama pengurus Al-Kasyaf mengucapkan terimakasih atas segala sumbangan yang diberikan oleh UIN Bandung, Komunitas Baik.

"Semoga dengan adanya pembagian ini dapat meningkatkan Pesantren Literasi. Dengan harapan dari Pesantren Al-Kasyaf ini dapat melanjutkan kuliah di UIN Bandung, melahirkan pembelajaran yang baik, jadi seorang mujahid, muzakki," jelasnya.

Ketua Komunitas Classic Baik Love and Charity, Drs. H. Khoirudin, MM menuturkan kegiatan Launching Bakti Sosial ini berawal dari kebiasaan anak-anak yang sering nongkrong di rumah.

Baca Juga: Wow, Dari Ratusan Ribu Pendaftar ke UIN Sunan Gunung Djati Hanya 7 Persen yang Diterima

"Dari hasil obrolan itu terlahir gagasan untuk bakti sosial di Pondok Pesantren Al-Kasyaf. Sesuai dengan temanya mengabdi karena cinta, memberi dari hati. Berbagai kepedulian harus diawali dari hati. Tanpa cinta kita tak bisa mengabdi sepenuh hati," tuturnya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Humas UIN SGD

Tags

Terkini

Terpopuler