Kota Ini Ingin Jadi Kota Rendah Karbon di Dunia, Banyak Perguruan Tinggi Indonesia Belajar Soal Lingkungan

10 Mei 2021, 17:14 WIB
Salah satu pemandangan di Kota Kitakyushu Jepang /Istimewa/

JURNAL SOREANG- Saat ini, Kota Kitakyushu, Jepang, mengarahkan pandangannya ke tujuan akhir untuk mencapai masyarakat rendah karbon yang telah disepakati di tingkat internasional sebagai hal yang sangat diperlukan dalam membangun masa depan yang cerah dan bahagia untuk Asia.

Untuk tujuan ini, University of Kitakyushu mempromosikan kolaborasi penelitian dan pengembangan, pengembangan manusia, dan pengembangan bisnis hasil penelitian bekerja sama dengan universitas di Indonesia.

Pada tahun 2020 dengam adanya pandemi Covid-19 telah berdampak tidak hanya dalam proses pembelajaran yang harus disesuaikan, tetapi juga dalam hal dampaknya terhadap lingkungan di negara kita sendiri.

Tantangan ini telah membuka peluang yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
"Visi kami untuk keunggulan berkelanjutan adalah menginvestasikan lebih banyak sumber daya untuk meningkatkan pengetahuan dan mendorong upaya penelitian yang luas untuk memenuhi tantangan baru ini, memaksimalkan peluang baru untuk kepentingan umat manusia," ujar Indriyani Rachman, Ph.D selaku chairman pada conference ini dalam pernyataannya, Senin, 10 Mei 2021.

Baca Juga: Ayo Belajar Pengelolaan Lingkungan ke Kitakyushu Jepang, 8 Universitas Indonesia Jalin Kerja sama

Melalui kerjasama ini, kata Indriyani, hasil yang luar biasa berupa jurnal-jurnal yang baik dan komprehensif bertema lingkungan yang akan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan di negara dan dunia kita.

"Tidak ada satu universitas pun, tidak peduli seberapa besar atau diberkahi dengan baik, dapat mengatasi tantangan masa depan dengan sendirinya. Di era globalisasi dan saling ketergantungan ini, kemitraan kerjasama dengan lembaga-lembaga unggulan akademik lainnya di seluruh dunia bukanlah suatu pilihan, tetapi suatu keharusan," kata Indriyani yang pernah aktif di Masjid Salman ITB.

Oleh karena itu, penandatanganan Nota Kesepahaman Pertukaran Akademik antara  institusi melambangkan kemitraan yang Kitakyushu yakini akan menghasilkan banyak inisiatif penelitian bersama baru di bidang lingkungan yang menghasilkan sinergi baru. "Selain itu, menambah nilai akademik bagi semua universitas tersebut di tahun-tahun mendatang,” ucapnya.

Salah satu hasil dari Kerjasama ini adalah pelaksanaan ICRC (International Conference Research Collaboration) pertama pada Maret 2018, Peningkatan Kualitas Lingkungan Kota yang diikuti 10 universitas. Tujuan dari konferensi ini adalah untuk membangun jejaring internasional antara Universitas Kitakyushu Jepang dengan universitas-universitas di Indonesia.

Baca Juga: Dies Natalis Unla Dimeriahkan dengan Disinfektan Lingkungan Sekitar Kampus

Di antaranya Universitas Andalas, Universitas lampung, Universitas Pasundan, Universitas Pendidikan Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Negeri malang, Universitas Padjadjaran, Universitas Langlangbuana, Universitas Sumatera Utara,  Universitas Janabadra, dan University Malaya, Malaysia. Universitas-universitas ini memiliki minat penelitian yang sama untuk Peningkatan Kualitas Lingkungan Kota.
Dalam konferensi pertama ini, 54 artikel konsorsium di konferensi tersebut disebarluaskan dan dipublikasikan melalui jurnal ilmiah ICRC.

Untuk ICRC kedua , sebanyak kurang lebih 200 peserta berasal dari 10 perguruan tinggi yaitu UPI, Universitas Malaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Sumatera Utara, ITB, Universitas Lampung, Universitas Pakuan, Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Malang. Airlangga, Universitas Trisakti. Diskusi tersebut akan mencakup topik-topik berikut,

Pengelolaan dan Pengolahan Limbah Padat, Pemantauan Polusi Udara, Pengolahan Air dan Pengelolaan Sumber Daya, Inisiatif Rendah Karbon, Pendidikan Lingkungan, Budaya Lingkungan, Kesehatan Lingkungan, Energi Terbarukan.

Baca Juga: Limbah Sawit Dikeluarkan dari B3, Anggota DPR Menilai UU Cipta Kerja Bisa Berdampak Buruk bagi Lingkungan

Konferensi ini kembali membuka peluang kerjasama antara The University of Kitakyushu dan anggota komunitas dengan seluruh akademisi yang tertarik untuk melakukan penelitian di bidang manajemen lingkungan, pendidikan dan teknologi.

Program Penelitian Kolaborasi ini telah berlangsung selama 6 tahun dan telah banyak jurnal ilmiah yang dihasilkan melalui konferensi yang dilaksanakan dan akan dihasilkan lebih banyak penelitian menarik dari konferensi tersebut.

Konferensi ini mengundang 6 enam keynote speaker dari 5 negara faif, 83 eiti tri presenter dari 5 negara, dan lebih dari 100 peserta. Makalah di 83 eiti tri yang akan dipresentasikan dalam sesi lisan ini dibagi menjadi 8 sesi lisan paralel. Pemateri dan peserta berasal dari afiliasi yang berbeda sebagai peneliti, dosen, praktisi prektissiener, dan mahasiswa pascasarjana.

Baca Juga: Spedagi, Sepeda Bambu Karya Putra Bangsa Asal Kandangan Jawa Tengah

Daiversiti keberagaman dari makalah yang disampaikan dalam konferensi ini menunjukkan minat yang kuat dalam bidang penelitian lingkungan yang akan diperoleh banyak wawasan untuk perkembangan negara ini dan dunia.

Pada conference ini, menghadirkan para keynote speaker yang sangat berkompeten di bidang environmental dan Pendidikan lingkungan,  untuk membagikan ilmunya dalam konferensi ini. Yaitu, Prof. Muhamad Ali dari Universitas Pendidikan Indonesia, Ass. Prof. Noorlindah dari Universiti Malaya, Prof. Hiroyuki Miyake dari The University of Kitakyushu, Dr. Dina Ibrahim dari University of Mansoura , Professor Yu Chun Wang, Department of environmental engineering, Chung Yuan Christian University.

"Conference ICRC akan dilangsungkan kembali 3 tahun yang akan datang, semoga kalau itu pandemic sudah berakhir dan para peserta bisa hadir ke Kota Kitakyushu, sambil menikmati keindahan kota ramah lingkungan. Selain itu dapat melakukan tour ke tempat tempat pengelolaan limbah sampah,” tambah Indriyani Rachman, yang merupakan researcher di University of Kitakyushu.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler