Network
JURNAL SOREANG, YOGYAKARTA – Pengunjung Candi Prambanan, Yogyakarta mendapatkan suguhan baru, patung “rebahan” yang berukuran raksasa, panjang 45 meter dan tinggi 15 meter.
Jika anda tertarik, anda bisa datang di Pramabnana, patung tersebut dipamerkan selama dua pekan hingga 31 Agustus mendatang.
Patung karya Brian Donnelly dari Amerika, setelah sempat dipamerkan keliling di sembian negara, akhirnya singgah di Indonesia dan istirahat sejenak di kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta.
Baca Juga: 5 Gajah di Borobudur Dipindah ke Yogyakarta dan Semarang
Patung bertajuk KAWS Holiday Indonesia itu merupakan patung terbesar yang pernah dibuat sang seniman, setelah berpetualang ke berbagai negara sejak 2018 silam.
Patung raksasa warna pink itu dalam posisi rebahan menghadap keatas, sambil kedua tangannya menutupi matanya.
Pameran yang diselenggarakan AllRightsReserved dan didukung AKG Entertainment, singgah di Indonesia setelah keliling ke berbagai negara yang dimulai dari Seoul kemudian menjelajahi Taipei, Hong Kong, Tokyo, Bristol, Singapura, Gunung Changbai dan kemudian 'rebahan' di pelataran Candi Prambanan.
Baca Juga: WEL-1 RI-X Pesawat Pertama Buatan Anak Bangsa pada Tahun 1948
Kepada wartawan Brian Donnelly KAWS, menceritakan, dia mengaku senang dan terkesan datang ke Indonesia.
“Projek ini telah berkeliling dunia ke berbagai tempat dan area. Saya penasaran bagaimana respons warga lokal terhadap patung monumental ini,” katanya pada media preview di area Candi Prambanan, Yogyakarta pada Jumat (18/8/23) petang.
Board Member dari AKG Entertainment, Axton Salim, mengatakan, kolaborasi ini telah berjalan sejak setahun lamanya. “Kita bisa liat KAWS punya patung monumen yang bisa berdampingan dengan Candi Prambanan, sangat ikonik,” kata Salim.
Baca Juga: Pesawat Legendaris P-51 Mustang Dipamerkan Miniaturnya di Sleman
Axton Salim sebagai partner lokal KAWS dan AllRightsReserved mengajak generasi muda, agar bisa mewarisi budaya lokal dengan cara yang baru.
”Kami berharap bisa menemukan banyak hal dari karya seni ini, kemanusiaan, tradisi budaya, kekayaan, dan arsitektur yang selaras dengan di Indonesia,” katanya. ***
*) Ikuti terus dan share informasi Anda di edia sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, Youtube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang
