Mengenal Suku Sasak Di Lombok Nusa Tenggara Barat

- 1 Desember 2021, 13:32 WIB
Suku Sasak Yang berada di desa Gumatar. Instagram.com/@seasia.co
Suku Sasak Yang berada di desa Gumatar. Instagram.com/@seasia.co /

Kedewasaan perempuan Suku Sasak akan dilihat dari kepandaiannya menenun atau masyarakat disana sering menyebutnya dengan Sesek.

Penyebutan nama Sasak pertama kali tercatat dalam Prasasti Pujungan, yang pertama kali ditemukan di Tabanan, Bali.

Baca Juga: Menko PMK Ajak Umat Kristiani Tingkatkan Waspada Jelang Libur Nataru untuk Hindari Gelombang Ketiga Covid-19

Prasasti itu diperkirakan telah ada sejak abad ke-11. Sementara itu, Menurut kitab Kertagama, kata Sasak menjadi satu dengan Pulau Lombok, yaitu Lombok Sasak Mirah Adhi.

Suku Sasak memiliki bahasa daerah mereka sendiri yang sering disebut bahasa Sasak. Bahasanya hampir sama dengan bahasa yang ada di Sumbawa dan Bali.

Sama dengan bahasa yang ada di pulau Jawa. Bahasa Suku Sasak juga memiliki tingkatan formal dan non formal.

Baca Juga: Hindarkan Timnya dari Kekalahan dan Cetak Dua Gol Debut, Egy Maulana: 'Alhamdulillah...'

Meski tidak diakui dan berstatus resmi, bahasa ini tetap digunakan terutama oleh warga yang tinggal dikawasan pedesaan.

Mayoritas Suku Sasak ini memeluk agama Islam, selain itu, ada juga yang menganut agama Hindu, Budha, dan Animisme.

Pekerjaan orang Sasak sebagian besar adalah petani, sedangkan wanita bekerja sebagai penenun. Kegiatan menenun biasanya dilakukan di depan rumah dengan mengunkan dipan.***

Halaman:

Editor: Sam

Sumber: Rimbakita.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah