5 Gajah di Borobudur Dipindah ke Yogyakarta dan Semarang

16 Juni 2023, 07:07 WIB
Gajah di Borobudur dipindahkan ke kebun binatang Gembira Loka Yogyakarta /PT TWC

 

                                                                                                

 

JURNAL SOREANG, YOGYAKARTA – Tiga ekor gajah koleksi PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Magelang dipindah ke Kebun Binatang Gembira Loka atau GL Zoo Yogyakarta, sedangkan dua ekor lainnya diserahkan ke Semarang Zoo.

 

Direktur utama PT TWC Febrina Intan di Yogyakarta, Kamis (15/6/2023) menjelaskan, 5 ekor gajah itu dibagi dua Yogya dan Semarang, sehingga pihaknya kini sudah tidak punya gajah lagi.

 

“Alur penyerahannya, dari kami kepada BKSDA Jawa Tengah. Selanjutnya BKSDA Jateng menyerahkan tiga ekor gajah ke GL Zoo dan dua ekor ke Semarang Zoo,” kata Intan.

Baca Juga: Bukan India dan Thailand, Justru Negara Ini yang Dijuluki Negeri Setuja Gajah, Berikut Fakta Lengkapnya 

Pemberian hibah satwa gajah ini, merupakan bentuk dukungan PT TWC bagi upaya konservasi satwa liar yang dilindungi oleh negara, melalui mitra yang lebih kredibel dan profesional.

 

Di destinasi TWC Borobudur semula terdapat lima satwa gajah sumatera atau elephas maximus sumatranus yang terdiri dua jantan (bernama Bona dan Endra) serta tiga betina (Eca, Lisi, dan Zella).

 

Selama dalam pengelolaan PT TWC, menurut Intan, kelima ekor gajah tersebut mendapat tempat tinggal yang layak, menikmati rumput segar serta makanan pendamping berupa wortel, kacang panjang dan timun.

Baca Juga: Terkuak! Ini Alasannya, Kenapa Thailand Mendapat Julukan Negeri Gajah Putih 

Secara rutin, para pawang gajah (mahout) di sana juga mengajak kelima gajah ini jalan-jalan, berkeliling menikmati keindahan alam sekitar. “Kelima gajah ini juga mendapatkan perawatan dan pengecekan kesehatan secara berkala, untuk memastikan kesehatan gajah-gajah ini tetap dalam kondisi baik,” katanya.

 

Gajah yang dikirim ke GL Zoo adalah Endra, Eca dan Lisi,sehingga dengan tambahan ini GL Zoo memiliki 12 ekor gajah, karena selama ini mereka telah memiliki 9 ekor. Tim kesehatan GL Zoo, drh Berta Alviyanto mengatakan, gajah di kawasan TWC Borobudur sudah lama tidak keluar kawasan dan berinteraksi dengan keramaian.

 

Hal ini menjadi perhatian utama untuk mengurangi dampak negatif bagi satwa saat sampai tempat tujuan. “Kami melakukan mitigasi teknis untuk mengurangi dampak-dampak negatif bagi satwa saat keluar kawasan. First aid  (bantuan pertama) tindakan medis adalah pakan dan alat handling satwa sudah kami siapkan saat proses translokasi. Peran berbagai pihak turut mensukseskan proses pemindahan yang aman dan nyaman bagi satwa,” terang Berta.

Baca Juga: Mengapa Gajah Tak Bisa Hidup Tanpa Belalai Seperti Kasus Gajah yang Viral Terjadi di Aceh? Simak Penjelasannya 

Sejak tahun 2019, aktivitas Gajah tunggang bagi wisatawan telah dinonaktifkan. Upaya konservasi yang fokus pada kondisi kesejahteraan hewan atau animal welfare menjadi tujuan utama pemeliharaan satwa di lingkungan PT TWC secara keseluruhan.

 

Intan menambahkan, kehadiran gajah di kawasan TWC Borobudur bukan sebagai objek atraksi semata, tapi juga ada tujuan lain. “Satwa ini kami hadirkan sebagai interpretasi dari relief Jataka Gajah Agung yang bercerita tentang pengorbanan Bodhisatwa yang mengalami reinkarnasi sebagai seekor gajah,” ujarnya.

 

Sementara, direktur utama GL Zoo, KMT  A. Tirtodiprojo menyampaikan kegembiraan dan apresiasi kepada PT TWC yang bersedia menyerahkan gajah-gajahnya. “Bagi GL Zoo, pemindahan ini adalah pengalaman yang kedua, setelah sebelumnya tahun 2010 kami juga membantu merawat gajah-gajah Borobudur pasca erupsi Merapi,” katanya.

Baca Juga: Bima, Wilayah Terpanas di Indonesia dengan Segala Polemik Kisah Sejarahnya yang Terdapat Makam Gajah Mada 

Tirtodiprojo berjanji akan memelihara dan merawat gajah-gajah ini dengan baik dan berharap kehadiran mereka akan menambah khasanah keramaian di GL Zoo.

 

Kepala BKSDA Jateng, Darmanto, juga menyampaikan apresiasi kepada PT TWC dan Lembaga Konservasi Borobudur (LKB). “Satwa-satwa itu adalah gajah jinak koleksi dari LKB yang telah memiliki ijin dari KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), dan telah memenuhi syarat dalam pemeliharaan gajah di Borobudur,” katanya.  ***

 

 

*) Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYoutube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang –

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Drs Tri Jauhari

Sumber: Borobudur Park

Tags

Terkini

Terpopuler