JURNAL SOREANG - Martabak merupakan panganan yang dijajakan biasanya pada malam hari, dan biasanya ada dua jenis yaitu martabak manis dan martabak asin atau martabak telur.
Ragam topping yang melimpah, serta aroma adonan yang dipanggang semakin menggoda, membuat martabak manis jadi kudapan favorit tak sedikit orang.
Beberapa waktu lalu, martabak manis jadi perdebatan karena diakui oleh Malaysia sebagai makanan khasnya dengan nama apam balik.
Baca Juga: Jadwal Waktu Shalat untuk Makassar dan Sekitarnya, Selasa 21 Desember 2021
Martabak manis sendiri merupakan makanan yang diciptakan warga keturunan Tionghoa di wilayah Bangka Belitung.
Nama asli martabak adalah Hok Lo Pan yang bermakna kue orang Hok Lo. Kue ini kemudian makin dikenal masyarakat luas hingga ke luar kota Bangka.
Dari situ, banyak orang menyebutnya sebagai kue rembulan atau terang bulan karena berbentuk bulat dan berwarna kuning.
Awal topping martabak hanya berupa gula dan wijen yang disangrai. Tapi, seiring perkembangan zaman, taburan untuk martabak semakin bervariasi.
Baca Juga: Bikin Kaget! Prosesi Pernikahan di 10 Negara Ini Menjadi Budaya Pernikahan Terunik yang Ada di Dunia
Bahkan, sekarang banyak adonan martabak sudah mempunyai varian rasa kekinian seperti green tea dan red velvet.
Ada banyak sebutan untuk martabak manis di Indonesia. Di Jakarta dan Bandung, orang menyebut makanan ini dengan sebutan martabak manis dan asin.
Sementara, di Semarang dan sekitarnya ada yang menyebut kudapan ini dengan sebutan kue Bandung.
Di Medan, orang-orang menyebut kue ini dengan martabak Bangka. Sedangkan di Pontianak, orang menyebutkan sebagai apam pinang.
Baca Juga: Jual Jodoh! 5 Negara Izinkan Jual Istri Secara Online, Pasti Tak Ada di Indonesia
Di beberapa daerah lain kue ini disebut dengan sebutan kue terang bulan atau rembulan.***