Mengenal Lebih Dekat Situ Lengkong, Panjalu, Ciamis, yang Bernuansa Wisata Relijius

14 Juni 2021, 06:16 WIB
Jajaran pengurus IRMA Jabar saat wisata ziarah ke Situ Lengkong, Panjalu, Ciamis, Jabar, belum lama ini /IRMA Jabar/

JURNAL SOREANG- Wisata ziarah Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jawa Barat yang biasa dilaksanakan satu tahun sekali, namun di tahun 2020 tidak dilaksanakan karena pandemi Covid-19.

Pada Sabtu-Ahad, 5-6 Juni 2021 IRMA Jawa Barat melaksanakan wisata ziarah ke Situ Panjalu Ciamis dilanjutkan dengan kunjungan ke IRMA Ciamis, Banjar dan Pangandaran.

"Tentunya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan untuk menjaga satu sama lain dari sebaran Covid-19 yang belum sirna," kata Pembina IRMA Jabar, Rifa Anggyana, saat dihubungi, Senin, 14 Juni 2021.

Baca Juga: IRMA Jabar dan Disdik Jabar Ingatkan Pentingnya Pendidikan Karakter Saat Pandemi

Pemberangkatan dari Bandung pada Jumat 4 Juni 2021 menuju Situ Lengkong Panjalu Ciamis tiba di lokasi pukul 02.30 WIB dini hari. "Kami melakukan persiapan untuk kemudian menggunakan perahu karena  wisata ziarah berada di tengah danau. Situ Lengkong juga memiliki sebutan Lengkong Panjalu," ujarnya.

Konon, di kawasan Situ Lengkong itulah dahulunya menjadi pusat pemerintahan kerajaan Panjalu Ciamis. "Dengan adanya penemuan-penemuan sejarah itu Panjalu berkembang sebagai kota daerah wisata baik wisata alam, wisata budaya, maupun sebagai wisata ziarah," ujarnya.

Karena melihat pentingnya daerah Panjalu sebagai cikal bakal kerajaan Sunda Kawali, maka pemerintah Jawa Barat pada  17 Maret tahun 2004 mengukuhkan Panjalu sebagai Desa wisata.

Baca Juga: Remaja Masjid Tak Perlu Bingung Kuliah Sebab Ada Kerja Sama IRMA Jabar dan ARS University, Ada Beasiswa Kuliah

"Situ Lengkong terletak sekitar 35 km sebelah utara kota Ciamis atau 15 km sebelah barat kota Kawali dan berbatasan di sebelah utara dengan wilayah Talaga, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan yang merupakan suatu lingkup wilayah komunitas yang dulu dikenal sebagai pusat kerajaan Panjalu," ujarnya.

Dia menambahkan, temuan-temuan data kepurbakalaan, nilai-nilai sosial kultural, serta jejak kesejahteraan lainnya, yang kini masih lestari, memberikan petunjuk tentang masa lalu kota itu.

"Sebagai kota kerajaan kuno yang dikenal sebagai kerajaan Soko Galuh Panjalu, ibu kota kerajaan itu dibangun pada areal suatu danau (situ) seluas 70 ha yang kini disebut Situ Lengkong yang terletak di sepanjang tepi utara kota Panjalu," katanya.

Baca Juga: Tiga Siswa Masuk Babak Final Lomba Kesan dan Pesan Pesantren Digital IRMA Jabar, Ini Namanya

Sekarang terdapat tiga buah Nusa (pulau kecil). Pada situ tersebut yang masing-masing digunakan sebagai tempat bangunan Istana kerajaan, kepatihan dan staf kerajaan dan sebagai taman rekreasi.

"Pendiri ibu kota kerajaan adalah tokoh kharismatik leluhur Panjalu bernama Borosngora, Raja Panjalu Islam pertama.

Wisatawan yang datang ke Panjalu pada umumnya adalah para peziarah mengunjungi tokoh Raja Panjalu, teristimewa pemakaman Prabu Harian Kancana di Nusa Situ Lengkong (Situ Istana Kerajaan),  danau itu sendiri yang bernuansa religius, dan museum Bumi Alit.

"Museum menyimpan benda-benda peninggalan bersejarah seperti Menhir, Batu Penyucian, Batu Penobatan, naskah-naskah dan benda-benda perkakas peninggalan milik Raja-raja dan Bupati Panjalu masa lalu. Terutama perkakas yang disebut benda pusaka Panjalu yang berupa Pedang, Cis dan Genta (lonceng kecil) peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora," katanya.

Baca Juga: Lebaran Tahun Ini Masih Sama dengan Tahun Lalu, IRMA Jabar: Lakukan Ibadah dengan Protokol Kesehatan

Setelah persiapan pukul 03.25 WIB untuk sampai ke lokasi, IRMA Jabar melakukan perjalanan menggunakan perahu dan menaiki anak tangga. Setibanya di lokasi kemudian melaksanakan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Saepuloh, S.Ag., M.Pd.I selaku Pembina IRMA Jawa Barat.

"Selesai melaksanakan doa bersama dikarenakan sudah masuk waktu shalat subuh sebelum kembali ke tempat istirahat lalu melaksanakan shalat subuh berjamaah terlebih dahulu di masjid sekitar komplek makam Prabu Hariang Kencana," katanya.

Lokasi selanjutnya kami bersilaturahim dengan pengurus IRMA Ciamis di daerah Situ Jambansari yang berlokasi di Jl. Ahmad Dahlan lingkungan Rancapetir, Kelurahan Linggasari, Kecamatan Ciamis.

Baca Juga: HARI INI Pengumuman SBMPTN 2021, Cek Laman Pengumuman Utama dan 29 Laman Mirror Berikut Jika Server Down

"Ada sedikit cerita dari Situ Jambansari ini sebab dulunya Situ Jambansari ini merupakan tempat Gazebo atau taman yang digunakan oleh Raden Adipati Aria Koesoemadiningrat saat memerintah kabupaten Galuh (sekarang kabupaten Ciamis) pada tahun 1839-1886," ujarnya.

Tempat itu biasa nya digunakan untuk mencari inspirasi dan sebagai tempat beristirahat Raden Adipati Aria Koesoemadiningrat. "Bahkan saat itu diberi namanya Gunung Sirnayasa.
Untuk sampai ke lokasi perjalanan ditempuh selama 1 jam," katanya.

Saat silaturahmi dengan pengurus IRNA Kabupaten Ciamis,  Rifa Anggyana, S.Pd., M.M., memberi wejangan untuk pengurus IRMA Ciamis agar tetap kompak, tetap menjalin silaturahim yang baik, beliau juga mengapresiasi postingan media sosial IRMA Ciamis yang dinilai sangat aktif dan itu dapat membantu syiar dakwah IRMA.

Baca Juga: 43 Santri di Cileunyi Bandung Terpapar Covid-19, Pondok Pesantran Al Kasyaf diLockdown

"Dalam berorganisasi kita harus kompak bersama-sama satu tujuan, satu koordinasi, dan memiliki rasa kekeluargaan yang kuat agar silaturahim dapat terjalin harmonis dan organisasi pun dapat berjalan dinamis," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler