Hal itulah dibuktikan dengan Gabriel Jesus yang bertahan di Arsenal. Striker Brazil itu melakukan 2,5 pressure per laga di lini bertahan tim lawan pada Premier League musim ini.
Tak hanya Gabriel Jesus, Kai Havertz juga mencatatkan 2,8 pressure per laga di lini bertahan tim lawan pada Premier League musim ini.
Baca Juga: 126 Caleg DPR RI terdaftar di DCS Dapil Jateng 1, Cek Jumlah Kursi dan Pembagian Wilayah untuk Jawa Tengah I
Meski begitu, dilansir dari Opta, catatan gol Gabriel Jesus, Kai Havertz, dan Eddie Nketiah tidak sebanding dengan xG-nya sejak berkarier di Arsenal.
Artinya, Arteta lebih mencari tipikal striker yang punya kemampuan pressing.
Untuk menjadi striker di Arsenal era Mikel Arteta, ia harus punya skill pressing yang bagus dan finishing seperti Erling Haaland. Sangat sulit mencari striker seperti itu.
Itulah alasan Arteta masih setia dengan Gabriel Jesus.***