Sejak saat itu, high pressing The Citizen yang semula di sepertiga area lawan menjadi lebih longgar.
Meski begitu, pengorbanannya sebanding dengan performa Haaland yang meledak di musim lalu dengan mencetak 36 gol di Premier League.
Baca Juga: Giliran Kabupaten Sidoarjo Cek DCS DPRD Dapil Jawa Timur 2, Berapa Caleg yang Akan Rebut Kursi di Pemilu 2024?
Jika melihat komposisi lini depan The Gunners, nampaknya kurang ramah bagi striker. Alasannya striker tidak dikelilingi oleh pemain lini depan dengan kemampuan pengumpan.
Jadi, striker harus mengandalkan skill individu agar bisa mencetak gol.
Semula Odegaard yang merupakan kreator serangan dan punya kemampuan mengumpan bertransformasi menjadi gelandang serang pencetak gol, sedangkan Martinelli efektif menjadi goal getter, Kai Havertz belum kelihatan berperan sebagai apa, dan hanya Bukayo Saka yang menjadi kreator serangan.
Baca Juga: Dua Artis Indonesia yakni Cinta Laura dan Enzy storia Mampu Satu Panggung Dengan Kendall Jenner
Dengan formula lini depan yang kurang ramah bagi striker, pengaruhnya sama seperti Gabriel Jesus dan Eddie Nketiah.
Sehebat apapun striker itu, tetap butuh suplai yang berupa umpan untuk mencetak gol lebih banyak.
Kalau Arteta mendatangkan striker, taktiknya yang sudah dibuat sejak empat tahun yang lalu harus diubah untuk memanjakan striker.
Baca Juga: Dua Artis Indonesia yakni Cinta Laura dan Enzy storia Mampu Satu Panggung Dengan Kendall Jenner
Untuk Arteta, masalahnya bukan pada kemauannya, lebih ke adaptasinya. Berbeda dengan manajer pada umumnya, Arteta menggunakan striker untuk menekan lini betahan tim lawan agar pemainnya melakukan kesalahan.