JURNALSOREANG.COM - Kendati gagal jadi juara di BWF World Championship 2023, ganda putri andalan Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti tetap mengukir sejarah.
Tinta emas sejarah yang ditorehkan Prifad, julukan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, yakni jadi ganda putri pertama Indonesia yang lolos ke final BWF World Championship dalam 28 tahun atau sejak Finarsih/Lili pada tahun 1995.
Tinta emas sejarah lainnya, yakni ini adalah final pertama sepanjang karier Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, sekaligus prestasi terbaik Prifad sepanjang karier mereka.
Baca Juga: Riset : Tetap Belajar di Usia Tua BIsa Luput dari Pikun
Sebelumnya, saat Apriyani Rahayu berpasangan dengan Greysia Polii berhasil lolos ke semifinal BWF World Championship 2018 dan 2019.
Namun, langkah Apriyani Rahayu/Greysia Polii terhenti di semifinal BWF World Championship 2018 setelah dikalahkan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang), dua gim langsung, 12-21, 21-23.
Begitu pula di semifinal BWF World Championship 2019, Apriyani Rahayu/Greysia Polii dikalahkan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang), dua gim langsung, 12-21, 19-21.
Baca Juga: Nico Hulkenberg Tidak Pernah Podium Selama 194 Balapan, Hulkenberg: Tak Masalah
Bagi pasangan Apriyani Rahayu/Greysia Polii, itu adalah prestasi terbaik mereka di BWF World Championship atau Kejuaraan Dunia Badminton.