Network
JURNAL SOREANG - Performa tim Aston Martin di delapan balapan pertama sangat mengesankan. Fernando Alonso, pembalap adal Spanyol yang membawa mobil AMR23, nama sasis mobil dari Aston Martin meraih podium sebanyak enam kali. Ketika memasuki GP Austria dan GP Inggris, performanya mulai menunjukkan penurunan.
Di GP Austria musim ini, ia sedikit beruntung berhasil masuk lima besar karena Carlos Sainz Jr yang terkena hukuman pinalti track limit. Carlos Sainz Jr bisa diposisi keempat andai tidak terkena hukuman track limit.
Di GP Inggris, Fernando Alonso tidak bisa mengejar Ferrari dan McLaren. Bahkan ia ketar-ketir karena dibayang-bayangi Pierre Gasly, pembalap Alpine asal Prancis yang menguntit dibekakangnya. Namun untungnya, ia masuk pit di waktu yang tepat karena insiden mobil Kevin Magnussen yang terbakar.
Baca Juga: Tikus juga Punya Jasa pada Manusia, Apa Saja ?
Mengandalkan Fernando Alonso kurang cukup menbantu tim yang dimiliki Lawrence Stroll ini. Anaknya, Lance Stroll performa selalu kalah dari Fernando Alonso dan tidak konsisten. Ini memperlebar jaraknya dengan Mercedes yang menduduki posisi kedua di klasmen konstruktor dengan selisih 22 poin.
Para pecinta Formula One memiliki ekspetasi tinggi ke tim Aston Martin karena performa yang apik di beberapa balapan. Bahkan Fernando Alonso membuat pernyataan yang tidak ingin mengecewakan pecinta Formula One dnegan menyebut bahwa GP Spanyol merupakan balapn terakhir ia tidak naik podium.
Nyatanya, Alonso harus menerima kenyataan bahwa tim ini masih transisi dari tim papan tengah menuju papan atas yang membutuhkan waktu tidak sebentar. Apa saja kelemahan tim Aston Martin di musim 2023?
