Network
JURNAL SOREANG - Dari lanjutan ajang Formula One di Red Bull Ring di Austria, banyak pembalap yang melanggar track limit. Seperti contoh Sergio Perez yang harus start di posisi 15 akibat percobaan terakhirnya dihapus akibat melanggar track limit. Ditambah dengan 1200 pelanggaran track limit saat balapan kemarin, lantas apakah Formula One perlu berbenah untuk mencegah kejadian seperti ini?
Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube F1 TV Indonesia, tikungan 9 dan 10 sirkuit Red Bull Ring di Austria merupakan trek yang sering dilanggar oleh para pembalap Formula One. Karena dapat memaksimalkan kemampuan mobil, ada kemungkinan pembalap yang melewati tikungan itu melebar hingga keluar batas sirkuit yang ditandai garis putih di tepiannya.
Dalam balapan kemarin, banyaknya pelanggaran track limit yang mencapai 1200 pelanggaran track limit membuat race director pusing tujuh keliling. Hasil keputusan race director 5 jam setelah balapan yaitu menghukum pinalti tambahan waktu ke 8 pembalap. Yaitu Carlos Sainz Jr, Lewis Hamilton, Pierre Gasly, Alexander Albon, Esteban Ocon, Logan Sargeant, Nyck de Vries, dan Yuki Tsunoda.
Baca Juga: Tes IQ: Hanya yang Cerdas yang Bisa Menjawab, Pecahkan Misteri Kematian pada Gambar
Untuk Carlos Sainz Jr yang semula di posisi keempat turun ke posisi keenam dan Lewis Hamilton di posisi ketujuh harus merelakan posisinya ke George Russel akibat hukuman pinalti 10 detik. Esteban Ocon, pembalap Alpine asal Prancis merupakan pembalap yang mendapatkan hukuman paling banyak, yaitu 30 detik dengan 4 kali pelanggaran track limit.
Sejak musim 2022, Formula One mengeluarkan kebijakan garis putih di pinggiran trek sirkuit sebagai batas sirkuit. Walaupun kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra karena dianggap inkonsisten, Formula One berharap dengan keluar kebijakan ini dapat menekan pelanggaran track limit di musim ini. Untuk mengawasi para pembalap, FIA memiliki banyak pengawas yang bertugas di race control untuk memantau para pembalap Formula One saat balapan dan pelanggaran yang dilakukan pembalap dengan berbagai teknologi canggih.
Walaupun pengawasannya lebih ketat, sistem lebih banyak menemukan pelanggaran yang dilakukan oleh pembalap hingga 1200 pelanggaran. Akibatnya, race control kewalahan hingga tidak memiliki waktu untuk memeriksa secara manual. Sehingga beberapa laporan track limit ada yabg tidak diproses.
Baca Juga: 10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Apakah Rupiah Termasuk?
