JURNAL SOREANG - Nama Sadio Mane bagi pecinta sepakbola pasti sudah tidak asing lagi, sebelum hijrah ke Klub raksasa Bundesliga Bayern Muenchen, aksi duetnya dengan Mo Salah di Liverpool sangat terkenal merepotkan pertahanan lawan.
Selain menjadi bintang di lapangan, pemain kelahiran Senegal, 10 April 1992 ini juga punya sederet kisah inspiratif yang membuatnya dicintai warga Senegal.
Bagi warga Senegal, khususnya Desa Bambali, Sadio Mane bukan hanya pahwalan sepakbola tapi juga pahlawan kemanusiaan. Terbukti pada 2022 lalu Mane menerima trofi Socrates, sebuah penghargaan edisi perdana untuk pesepakbola yang berperan penting dalam kemanusiaan.
Dikutip dari Bolasport, selama di Liverpool Mane menerima gaji sebesar Rp1, 81 miliar per pekan dan bertambah 2,5 kali lipat saat pindah ke Bayern, Rp4, 53 miliar per pekan.
Menariknya, selama menjadi pesepakbola, Mane tidak menikmati gajinya untuk kesenangan pribadi. Melainkan menjadikan pengabdian kepada tanah kelahirannya sebagai prioritas.
Padahal tidak sulit bagi Mane untuk bergaya hidup mewah, karena ia merupakan Pemain Afrika yang menerima bayaran termahal sepanjang sejarah.
Baca Juga: Penuh Berkah! 7 Weton Ini Diprediksi Membawa Keberuntungan dan Bersiap Dihampiri Rizki Melimpah