Tragedi Kanjuruhan bermula dari kekecewaan suporter Arema FC yang dikenal sebutan Aremania yang diluapkan dengan berusaha masuk ke lapangan.
Baca Juga: 5 Pemain Sepak Bola Afrika Terhebat yang Pernah Mentas di Piala Dunia, Siapa Saja? Berikut Daftarnya
Tindakan tersebut membuat petugas keamanan melakukan tindakan represif dengan melakukan tembakan gas air mata ke tribun penonton.
Tembakan itu lantas membuat kepanikan terjadi di dalam Stadion Kanjuruhan sehingga suporter berlomba untuk keluar.
Ribuan penonton di tribun pun panik dan berdesakan menuju pintu keluar karena tak tahan dengan gas air mata tersebut.
Alhasil, banyak dari para penonton yang mengalami sesak napas dan terinjak oleh penonton lainnya hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Tragedi Kanjuruhan pun membuat semua pertandingan Liga 1 dan Liga 2 2022-2023 ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.***