JURNAL SOREANG - Tragedi Kanjuruhan menjadi sorotan sepakbola dunia, salah satu yang menanggapi kejadian tersebut adalah legenda sepakbola Brasil yakni Pele.
Melalui unggahan di Instagram pribadinya Pele menanggapi soal tragedi Kanjuruhan yang memakan banyak korban.
"Akhir pekan ini, kita menyaksikan salah satu bencana terbesar dalam sejarah sepakbola. Setidaknya ada 32 anak-anak, di antara 125 orang yang tewas," terang Pele.
Pele pun berharap bahwa rakyat Indonesia diberikan kedamaian setelah tragedi Kanjuruhan, dan dia juga menyampaikan bahwa kekerasan tidak cocok dengan olahraga.
"Saya berharap banyak kedamaian dan cinta untuk seluruh rakyat Indonesia, Kekerasan tidak sesuai dengan olahraga," tulis Pele.
Pele juga menyampaikan bahwa kekalahan tidak membenarkan untuk menghilangkan rasa cinta antar sesama.
"Tidak ada rasa sakit kelelahan yang dapat membenarkan hilangnya cinta sesama kita, olahraga harus selalu menjadi tindakan cinta" pungkas Pele.
Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan terjadi di laga pekan ke 11 Liga 1 2022-2023 setelah Arema FC dikalahkan Persebaya Surabaya, 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu.
Tragedi Kanjuruhan bermula dari kekecewaan suporter Arema FC yang dikenal sebutan Aremania yang diluapkan dengan berusaha masuk ke lapangan.
Baca Juga: 5 Pemain Sepak Bola Afrika Terhebat yang Pernah Mentas di Piala Dunia, Siapa Saja? Berikut Daftarnya
Tindakan tersebut membuat petugas keamanan melakukan tindakan represif dengan melakukan tembakan gas air mata ke tribun penonton.
Tembakan itu lantas membuat kepanikan terjadi di dalam Stadion Kanjuruhan sehingga suporter berlomba untuk keluar.
Ribuan penonton di tribun pun panik dan berdesakan menuju pintu keluar karena tak tahan dengan gas air mata tersebut.
Alhasil, banyak dari para penonton yang mengalami sesak napas dan terinjak oleh penonton lainnya hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Tragedi Kanjuruhan pun membuat semua pertandingan Liga 1 dan Liga 2 2022-2023 ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.***