Tapi gas air mata yang ditembakkan polisi ke tribun merupakan penyebab utama hilangnya ratusan nyawa.
Andaikan polisi tak menembakkan gas air mata ke tribun, mungkin penonton tak akan panik dan tak akan berebut keluar.
Menurut kesaksian beberapa suporter, ratusan orang meregang nyawa akibat berdesakan dan kehabisan oksigen akibat gas air mata yang ditembakkan polisi ke tribun.
- Jumlah penonton melebihi kapasitas
Menurut beberapa sumber, jumlah penonton di stadion Kanjuruhan kala itu melebihi kapasitas stadion.
Hal tersebut memang terlihat dari padatnya setiap tribun oleh penonton, dan bisa dikatakan berdesakan.
Dalam hal ini jelas bahwa pengelolaan yang dilakukan panpel belum benar.
Selain itu, stadion Kanjuruhan belum memiliki tempat duduk single sit, sehingga penonton harus berdesakan.
- Pintu keluar yang minim
Sangat disayangkan, stadion Kanjuruhan yang digunakan pada kelas liga 1 memiliki pintu keluar yang bisa dibilang sedikit.
Pintu keluar yang sedikit membuat penonton susah keluar akibat bedesakan.