JURNAL SOREANG - Terjadi simpang siur soal data yang di sampaikan publik oleh banyak pihak pada tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang.
Mulai dari soal data resmi hingga data temuan korban dilapangan langsung menjadi tidak pasti dan tidak jelas.
Dikutip twitter Pikiran Rakyat, seperti halnya soal data dari suporter Arema (Aremania) mereka memperkirakan 219 orang tewas.
Jumlah korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang bisa lebih dari data resmi yang diumumkan pemerintah yakni 125 orang tewas.
Kelompok suporter Arema rencananya akan berkoordinasi dengan rekan mereka di luar daerah untuk menggali data yang sebenarnya.
Dadang Indarto, salah satu Aremania, mengatakan dari informasi awal yang mereka miliki jumlah korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang bisa lebih dari 200 orang tewas.
Informasi tersebut ada berdasarkan temuan maupun informasi dari kalangan Aremania dari berbagai daerah.
"Banyak korban yang langsung dibawa pulang. Baik itu di Malang maupun dari luar daerah," ucap Danang di Malang Senin, 3 Oktober 2022.
Tersampaikan info di Probolinggo ada laporan sebanyak 7 orang korban, Pasuruan ada 3 korban jiwa serta informasi dari Blitar, Banyuwangi, Jember, Kediri dan lainnya.
"Karena itu kami meyakini jumlah korban lebih banyak dari yang diumumkan pemerintah," ucap Indarto.
Pihak Aremania berkoordinasi untuk membentuk tim pencari fakta.
Selain mendata korban di luar daerah, juga mengecek data korban yang berada di Malang Raya.
Baca Juga: Tak Jera Bikin Tayangan Kontroversial, Ini Daftar Konten Baim Wong yang Pernah Bermasalah
Data tersebut akan disandingkan guna menunjukkan fakta yang sebenarnya.
"Ini soal nyawa manusia, jangan manipulasi data. Kami akan membentuk tim Aremania pencari fakta," ucap indarto lagi.
Kemudian, melalui media sosial resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mengumumkan jumlah korban jiwa tercatat 125 orang serta korban luka berat 39 orang dan luka ringan 260 orang.***