“Saya ingin membahagiakan anak saya. Ternyata menyenangkan anak yang terakhir kalinya,” ujarnya.
Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan.
Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya.
Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.
Berdasarkan data terakhir, menyebutkan bahwa korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan sebanyak 129 orang.
Selain itu, dilaporkan sebanyak 323 orang mengalami luka pada peristiwa tersebut.***