Tetapi, karena semakin banyaknya suporter yang turun, situasi pun semakin carut marut.
Kemudian, pihak keamanan menembakkan gas air mata, yang sebenarnya dilarang oleh FIFA digunakan dalam pengamanan stadion, untuk mengusir suporter.
Tembakan gas air mata juga diarahkan ke arah tribun yang masih di penuhi oleh suporter.***