JURNAL SOREANG – Laga lanjutan kualifikasi Piala AFC U-17 di Stadion Pakan Sari akan digelar tanpa penonton.
Hal ini dilakukan untuk menghormati serta menghargai korban yang meninggal dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang dalam laga Arema FC vs Persebaya.
Kericuhan yang menjadi cerita kelam di dunia sepak bola Indonesia itu terjadi akibat ketidak puasan para suporter tuan rumah atas kekalahan Arema FC.
Baca Juga: Cari Bukti Dugaan KDRT yang Dilakukan Rizky Billar, Polisi Melakukan Olah TKP di Rumah Lesti Kejora
Aparat yang bertugas mengamankan kericuhan tersebut langsung mengambil tindakan dan salah satunya menggunakan gas air mata.
Penggunaan gas air mata itu membuat para suporter langsung kocar kacir menyelamatkan diri karena efek yang ditimbulkan.
Dampak dari kericuhan tersebut, Arema FC bisa dilarang menjadi tuan rumah pertandingan sepanjang musim ini.
Hal itu disampaikan oleh ketua komite Disiplin (Komdis) PSSI Irjen Pol (purn) Erwin Tobing yang sangat menyesalkan kericuhan tersebut.
‘’Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini. Arema bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi BRI Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah. Selain itu sanksi lainnya juga menanti,’’ kata Erwin.