JURNAL SOREANG - Polda Jatim merilis insiden huru hara usai pelaksanaan pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruan Malang.
Berdasarkan data yang diperoleh, kejadian tersebut terjadi pada pukul 21.58 WIB setelah pertandingan usai, pemain dan ofisial Persebaya Surabaya dari lapangan masuk ke ruang ganti pemain. Kemudian dilempar oleh suporter Aremania dari atas tribun dengan botol air mineral.
Pukul 22.00 WIB, saat pemain dan ofisial Arema FC dari lapangan masuk ke ruang ganti pemain, suporter Aremania turun ke lapangan dan menyerang pemain dan ofisial Arema FC.
Kemudian petugas keamanan dilindungi dan dibawa ke ruang ganti pemain seperti dikutip Jurnal Soreang dari ANTARA.
Apalagi suporter aremania semakin banyak yang turun ke lapangan dan menyerang aparat keamanan.
Saat pendukung semakin brutal, aparat keamanan mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata.
Pendukung di tribun berlarian keluar stadion.
Security kemudian berjaga di lobby depan pintu VIP.
Sekitar pukul 22.30 WIB, saat rombongan pemain dan ofisial Persebaya Surabaya menggunakan Rantis dan pengawalnya akan bergerak dari Stadion Kanjuruhan.
Para pendukung Aremania berkumpul dengan memasang pagar pengaman besi sebelum pintu keluar Stadion Kanjuruhan.
Suporter juga melemparkan kendaraan rombongannya dengan botol air mineral, batu, kayu.
Aremania juga merusak 2 unit Mobil Sat Patwal Lalu Lintas dan membakar 1 Truk Brimob, serta 2 mobil di pintu masuk depan Stadion Kanjuruhan.
Suporter Aremania yang ikut dibubarkan aparat dengan menembakkan gas air mata.
Rombongan ditahan karena jalan masih terhalang pagar besi yang membelah jalur.
Akibat kejadian ini, banyak pendukung aremania dan aparat keamanan terluka.
Suporter Aremania yang mengalami luka dan sesak napas dirawat di ruang Medis Stadion Kanjuruhan.
Karena terlalu banyak korban dan ruang medis tidak bisa menampung, korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Kanjuruhan (RS), Rumah Sakit Wava Husada, Rumah Sakit Hasta Husada menggunakan ambulans, truk Polres Malang, truk Yon Zipur 5 Kepanjen, Kodim truk.
Adapun daftar kendaraan dinas yang dirusak suporter Aremania yakni, mobil Patrol Lalu Polres Malang 3 unit (rusak berat), mobil Patwal Lalu Polrestabes Surabaya 1 unit (dibakar), mobil Brimob 1 Unit (bakar).
Kemudian mobil pribadi anggota 2 unit (bakar), mobil K9 Polres Malang Kota 2 unit (rusak berat), mobil Patroli Polsek Pakis 2 unit (rusak), mobil Patroli Polsek Singosari 1 unit (rusak) dan truk Dalmas Polres Malang 1 unit (rusak). Total kendaraan dirusak dan dibakar ada 13 Unit.
Sebelumnya diberitakan, Tim DVI Polri segera bergerak cepat dari Polda Jatim (Jawa Timur) dan RSUD setempat untuk mempercepat proses identifikasi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.
“Untuk saat ini tim DVI Dokkes Polri langsung turun ke Malang untuk membackup Tim DVI Polda Jatim dan RSUD setempat untuk mempercepat identifikasi korban,” kata Kabag Humas Polri. Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Jakarta, Minggu, 2 Oktober 2018.
Tim DVI dipimpin langsung oleh Brigjen Nyoman.
Irjen Dedi menjelaskan, tindakan cepat itu dilakukan pihak kepolisian untuk memberikan bantuan medis kepada para pendukung yang menjadi korban peristiwa tersebut. ***