JURNAL SOREANG - Amnesty International Indonesia dituding menggunakan gas air mata oleh polisi dalam membubarkan kisruh massa usai pertandingan Arema Malang (Arema) FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu malam lalu.
Pasalnya, penggunaan gas air mata merenggut ratusan nyawa seperti dikutip Jurnal Soreang dari ANTARA.
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan, hak hidup ratusan orang baru saja diterbangkan usai pertandingan bola.
Ia menilai peristiwa tersebut merupakan tragedi kemanusiaan yang mengerikan dan memilukan. Perempuan dan laki-laki, remaja dan anak di bawah umur, benar-benar menjadi korban tragedi ini.
"Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga para korban, serta kepada para korban luka yang saat ini dirawat, kami berharap kondisi segera pulih," katanya dalam keterangan resmi, Minggu, 2 Oktober.
Usman menyoroti penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh aparat keamanan negara untuk mengatasi atau mengendalikan kisruh massa pasca pertandingan Arema Malang (Arema) FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu malam.
Dia mengatakan tindakan ini tidak bisa dibenarkan sama sekali.