“Kondisi luar stadion Kanjuruhan sudah sangat mencekam. Banyak suporter yang lemas bergelimpangan, teriakan, dan tangisan perempuan. Suporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata-kata makian, dan amarah. Batu batako, besi, dan bambu yang berterbangan,” tulis Rezqi lagi.
Baca Juga: Tak Hanya Batal Lawan Persija di Liga 1, Persib Terancam Batal di AFC Cup
Akhirnya terjadilah kejadian paling berdarah dan mengerikan dalam kancah sejarah sepak bola Indonesia.
Sejumlah 129 orang meninggal dunia dan belum lagi yang lainnya mendapatkan luka-luka biasa hingga parah.***