8 Legenda Sepakbola yang Menutup Karier Tanpa Pernah Mengangkat Trofi Piala Dunia, Ronaldo-Messi Selanjutnya?

- 1 Maret 2022, 19:44 WIB
Lionel Messi saat kalah di final Piala Dunia 2014 dari Jerman
Lionel Messi saat kalah di final Piala Dunia 2014 dari Jerman /twitter/@BRfootball/

JURNAL SOREANG - Memenangkan Piala Dunia sering disebut-sebut sebagai puncak karier pesepakbola profesional.

Beberapa nama besar yang pernah menghiasi lapangan sepakbola dan menjadi legenda telah mengangkat trofi Piala Dunia yang didambakan ini.

Namun di sisi lain, beberapa pesepakbola hebat dunia mungkin pernah frustrasi dalam upaya mereka untuk meraih Piala Dunia bersama negaranya.

Baca Juga: 6 Asosiasi Sepak Bola yang Menolak Bertanding Lawan Tim Rusia

Berikut kami rangkumkan 10 legenda hebat sepakbola yang tak pernah merasakan manisnya menggenggam trofi Piala Dunia sepanjang kariernya.

1. Paolo Maldini (Italia)
Bek Italia satu ini dianggap sebagai salah satu yang terbaik sepanjang masa di posisinya. Kemampuannya membaca permainan telah berperan untuk memimpin AC Milan meraih lima gelar Liga Champions.

Namun, Maldini yang telah mengikuti Piala Dunia sebanyak 4 edisi berbeda, gagal sekali saja mempersembahkan trofi itu bagi negaranya.

Baca Juga: Kasus Nurhayati Jadi Tersangka, Kabareskrim Polri Sebut Kejagung Akan Periksa Kejari Cirebon

Kesempatan yang paling dekat dengan mantan kapten AC Milan ini untuk mengangkat trofi Piala Dunia adalah pada tahun 1994, ketika Italia kalah dari Brasil melalui adu penalti di partai final.

2. Oliver Kahn (Jerman)
Penjaga gawang Jerman yang terlihat garang ini dikenal karena kecemerlangannya di lapangan dan juga karena temperamennya.

Kahn menghabiskan 14 tahun di Bayern Munchen dan telah memenangkan 8 gelar Liga Jerman dan 1 Liga Champions, plus Piala Eropa 1996 bersama timnas Jerman.

Baca Juga: Lolos Piala Dunia Qatar 2022, Inilah 5 Stadion Termegah di Jerman, Salah Salah Satunya Allianz Arena

Namun, Kahn tidak cukup sukses di Piala Dunia. Penjaga gawang itu bahkan pernah cukup dikatakan bersalah karena memberi Ronaldo Nazario gol pembuka di final Piala Dunia 2002, yang mana itu adalah satu-satunya peluang momentum emas bagi Khan untuk meraih tropi ini.

3. Ruud Gullit (Belanda)
Ruud Gullit adalah bagian instrumental dari tim generasi emas Belanda di Piala Dunia 1990. Apes, mantan peraih Ballon d'Or ini harus rela melihat timnasnya langsung tersingkir di babak 16 besar.

Peluang Gullit berikutnya ada di Piala Dunia pada tahun 1994. Namun, mantan pemain gelandang yang kini menjadi pelatih itu mengumumkan pengunduran dirinya beberapa minggu sebelum turnamen.

Baca Juga: Waduh! Inilah 2 Piala Dunia dengan Koleksi Kartu Merah Terbanyak, Pemain Legendaris Inggris Juga ikut Kena

4. Roberto Baggio (Italia)
Mantan penyerang AC Milan, Juventus dan Inter Milan ini masuk ke Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat sebagai pemegang Ballon d'Or.

Nahas, alih-alih menjadikan predikat itu untuk membawa timnas Italia berjaya, eksekusi tendangan penalti melambungnya di partai final malah menjadi penyebab jatuhnya gelar juara ke tangan Brasil.

5. Eric Cantona (Prancis)
Pemain asal Prancis ini cukup sukses dalam karier klubnya, tetapi tidak untuk tim nasional.Mantan striker Manchester United itu adalah bagian dari era Prancis yang memasukkan beberapa pemain paling berbakat dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Menarik dan Unik! Inilah 4 Pakaian Tradisional Jerman, yang Lolos Piala Dunia 2022 Qatar

Namun, sang striker berselisih dengan Federasi Sepakbola Prancis pada 1995, yang membuatnya gagal tampil lagi untuk tim nasional.

6. Kevin Keegan (Inggris)
Kevin Keegan adalah salah satu prospek sepakbola paling cemerlang yang berasal dari Inggris pada 1980-an. Pada puncaknya, Keegan memenangkan gelar Ballon d'Or berturut-turut, menjadikannya salah satu pemain terbaik di zamannya.

Namun, sama seperti yang lainnya, keberhasilan individu dan prestasi di klubnya gagal ditransfer ke dalam kesuksesan internasional.

Baca Juga: Diduga Terseret Kasus Afiliator Binary Option, Inilah Profil dan Biodata Doni Salmanan

Keegan menjabat sebagai kapten timnas Inggris di Piala Dunia 1982 di Spanyol. Namun, cedera punggung membuatnya hanya bermain satu pertandingan di turnamen, di mana penyerang yang biasanya andal itu menyia-nyiakan peluang dari ruang kosong yang justru membuat timnya tersingkir dari kompetisi.

7. Ferenc Puskas (Hungaria)
Penyerang legendaris ini adalah bagian dari generasi emas Hungaria, dengan mencetak 84 gol dalam 85 penampilan untuk negaranya. Puskas juga mencetak 514 gol dalam 530 pertandingan klub selama kariernya, menjadikannya salah satu penyerang paling mematikan sepanjang masa.

Puskas pernah sampai mengantar negaranya ke final Piala Dunia 1954 untuk menghadapi Jerman Barat, tapi sayangnya meski di laga itu Puskas mencetak gol, Hungaria harus puas hanya menjadi runner-up.

Baca Juga: Dua Kali Gagal Masak Sambal, Indra MasterChef Indonesia Season 9 Tak Kapok Malah Bikin Lagi, Ketagihan?!

8. Johan Cruyff (Belanda)
Johan Cruyff adalah sosok hebat dunia sepakbola, baik saat menjadi pemain maupun pelatih, yang bahkan mempelopori istilah 'total football'-nya.

Sayangnya, bagaimanapun, keterampilan skill akan menjadi satu-satunya poin pembicaraan mengenai Cruyff dari turnamen Piala Dunia, karena trifi turnamen ini adalah satu dari sedikit prestasi yang gagal dimenangkan Cruyff.

Saat ini, dua pesepakbola yang mendominasi dunia dalam satu dekade lebih, Lionel Messi dan Crsitiano Ronaldo, sedang berada di pengujung kariernya.

Baca Juga: 5 Pemenang Sepatu Emas Paling Tak Terduga Piala Dunia, Salah Satunya Mengungguli Messi, Neymar dan Ronaldo

Sama seperti para legenda di atas, keduanya belum sekali pun meraih juara Piala Dunia bersama negaranya masing-masing.

Di usia mereka yang sudah tak muda lagi, akankah Messi dan Ronaldo mengikuti jejak para pendahulunya di atas? Piala Dunia 2022 akan menjawabnya.
***

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: Transfermarkt


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah