2 Jurnalis TV Norwegia Ditangkap Jelang Piala Dunia 2022 Qatar dan Rekaman Video Dihapus Paksa, ini Alasannya

- 12 Februari 2022, 16:53 WIB
2 Jurnalis TV Norwegia Ditangkap Jelang Piala Dunia 2022 di Qatar dan Rekaman Video Dihapus Paksa, ini Alasannya
2 Jurnalis TV Norwegia Ditangkap Jelang Piala Dunia 2022 di Qatar dan Rekaman Video Dihapus Paksa, ini Alasannya /Youtube Doha News Official

Penyelenggaran Piala Dunia 2022 Qatar memiliki beberapa masalah dalam persiapannya/instagram @worldcup.2022.qatar
Penyelenggaran Piala Dunia 2022 Qatar memiliki beberapa masalah dalam persiapannya/instagram @worldcup.2022.qatar

"Mereka diberikan semua izin syuting yang mereka minta sebelum kedatangan mereka dan ditawari pertemuan dengan pejabat senior pemerintah dan pihak ketiga," kata kantor komunikasi pemerintah Qatar.

"Kebebasan-kebebasan ini, bagaimanapun, tidak mengesampingkan penerapan hukum umum, yang secara sadar dan sengaja dilanggar oleh para kru."

Pemerintah menambahkan bahwa rekaman wartawan telah dihapus "sesuai dengan hukum Qatar".

Pidato diatur secara ketat di Qatar dan negara itu menghadapi pengawasan yang meningkat atas perlakuan terhadap pekerja migran setelah memenangkan hak untuk menjadi tuan rumah turnamen yang akan datang.

Baca Juga: Inilah, Deretan Kapal Pesiar Mewah dan Mahal Milik Para Pesepak Bola Dunia, Ada Yang Harga Rp189,5 miliar

Negara tersebut dengan keras menolak kritik tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka telah mereformasi undang-undang perburuhannya dan memperkenalkan upah minimum.

Norwegia telah mengadakan pemungutan suara pada bulan Juni tentang kemungkinan memboikot Piala Dunia 2022, tetapi ini ditolak oleh asosiasi sepak bola negara itu.

Norwegia tidak lolos ke turnamen tersebut dan mengenakan kaus pada pertandingan kualifikasi pada bulan Maret yang mengungkapkan keprihatinan atas hak asasi manusia di Qatar.

Pada hari Kamis, Persatuan Jurnalis Denmark mendesak semua jurnalis Denmark untuk tidak melakukan perjalanan ke Qatar untuk Piala Dunia tahun depan, dengan mengatakan negara Arab itu tidak dapat dipercaya. ***

Halaman:

Editor: Azmy Yanuar Muttaqien

Sumber: euronews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x