JURNAL SOREANG – European Super League, alias Liga Super Eropa mengalami penolakan keras dari UEFA maupun para fans dan suporter pecinta sepak bola.
Puncaknya, enam klub Liga Inggris yaitu Chelsea, Man City, Man United, Arsenal, Liverpool, dan Tottenham Hotspur mengundurkan diri dari ajang Liga Super Eropa ini.
Aksi unjuk rasa dan tekanan yang ada dari suporter sepak bola penjuru dunia, disinyalir menjadi awal mula runtuhnya Liga Super Eropa.
Baca Juga: Bos Real Madrid: Liga Super Eropa Belum Mati Kok, Masih Ada Kontrak yang Harus Diselesaikan
Bos Real Madrid, Florentino Perez menyesal terhadap hal ini. Liga Super Eropa yang sudah direncanakan sekitar tiga tahun lamanya, langsung hancur dalam waktu 48 jam saja.
Padahal menurut Perez, Liga Super Eropa ini bisa menghasilkan pundi-pundi alias duit yang jauh lebih banyak ketimbang Liga Champions.
Uang atau duit tersebut, menurut Perez bisa digunakan berbagai klub untuk memperbaiki finansial tim, membayar gaji hingga belanja pemain sekelas Erling Haaland dan Kylian Mbappe.
“Mustahil untuk membeli pemain seperti Kylian Mbappe dan Erling Haaland, tanpa Liga Super Eropa,” kata Florentino Perez dalam sebuah wawancara dengan El Larguero, dikutip Jurnal Soreang dari Twitter @FabrizioRomano.
Awalnya, Liga Super Eropa ini memang dibentuk karena satu alasan besar, yaitu Liga Champions.