JURNAL SOREANG - Keputusan Aprilia Manganang untuk menjadi laki-laki seutuhnya membuat kaget banyak pihak, terutama para insan bola voli tanah air.
Soalnya mereka sempat khawatir jika medali, penghargaan dan bonus yang pernah diterima April akan dicabut kembali.
Jika itu terjadi, maka hal serupa juga terancam terjadi pada rekan-rekan pebola voli putri yang pernah bermain bersama April, karena notabene medali dan penghargaan diraih adalah atas nama tim, bukan pribadi.
Meskipun demikian, kekhawatiran itu hilang ketika pihak PBVSI memutuskan untuk tidak mencabut semua penghargaan yang pernah diterima April di semua ajang sampai tingkat nasional.
Soalnya April secara sah memang memiliki dokumen kependudukan dari negara, yang menunjukan bahwa sebelumnya ia memang perempuan.
Terlepas dari hal itu, April sebagai seorang atlet di mata pelatih, merupakan sosok yang patut dijadikan panutan oleh atlet lain, khususnya di cabang bola voli.
Baca Juga: Prihatin, Dihujani Ujaran Kebencian, Bek Chelsea Ini Menutup Akun Instagramnya
Mantan Pelatih Timnas Bola Voli dan pelatih tim Proliga BJB Tandamata, Risco Herlambang adalah satu dari sekian pelatih yang mengakui kelebihan April tersebut.
"Sebagai pemain, April itu orangnya disiplin dan tepat waktu. Ia juga punya kepemimpinan yang bagus, sehingga bisa mengayomi para pemain lain yang lebih muda," tutur Risco saat dihubungi Jurnal Soreang, Kamis 11 Maret 2021 petang.
Hal itu, kata Risco, paling ia rasakan saat mengarsiteki timnas bola voli Indonesia di ajang SEA Games 2015 dan 2017.
Baca Juga: Penyebab Bus Penuh Penumpang Masuk Jurang di Wado, Ini Pernyataan Kapolres Sumedang dan Basarnas
Ia mengaku keberadaan April mampu mendongkrak motivasi dan disiplin seluruh skuad bola voli putri Indonesia baik di dalam maupun di luar lapangan.
"Apalagi setelah ia sempat bermain di liga Thailand, ia tambah disiplin dan mampu menjadi pengayom bagi adik-adiknya di tim BJB saa kembali ke tanah air," kaa Risco.
Kedisiplinan April, juga dilansir Risco menjadi faktor utama yang membuatnya mudah pulih dari cedera yang mendera.
Bahkan saat mengalami cedera setelah bermain di SEA Games 2019, April sebenarnya sempat divonis harus menjalani operasi akibat cedera yang cukup parah.
Namun kedisiplinannya dalam mengikuti saran dokter, mempercepat pemulihan tanpa harus menjalani operasi.
"Ia pun merupakan sosok yang bisa dijadikan sahabat. Ia sempat mengajak saya untuk pindah ke Liga Eropa dan Korea, tetapi saat saya tolak, ia malah nurut untuk tetap di Indonesia," kata Risco.***