Heboh Potongan Bonus Pelatih Asian Para Games Hangzhou, Supriatna Gumilar: Tak Ada Pelatih Asal Jabar!

23 Januari 2024, 12:12 WIB
Ilustrasi spanduk bertuliskan hak pelatih difabel dicuri beredar di beberapa titik. /Rustandi /Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Isu pemotongan bonus bagi pelatih yang bertanding pada perhelatan Asian Para Games 2023 Hangzhou, saat ini menjadi sorotan publik. Bahkan Kemenpora berencana akan segera meminta keterangan dari National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) pusat terkait hal itu.

Menanggapi hal tersebut, Supriatna Gumilar Ketua Umum NPCI Jawa Barat menegaskan bahwa pihaknya tak bisa berkomentar soal hal itu. Soalnya memang tidak ada pelatih asal Jabar yang ikut serta dalam kontingen Indonesia di perhelatan Asian Para Games 2023 Hangzhou.

"Tidak ada pelatih dari NPCI Jabar yang berangkat ke Hangzhou. Kalau atlet, memang ada yang ikut memperkuat Indonesia di Asian Para Games," kata Supriatna saat dihubungi JurnalSoreang.com melalui sambungan selulernya, Selasa 22 Januari 2024.

Baca Juga: Inilah 4 Prinsip Entrepreneurship Ala Nabi Muhammad SAW

Kang Supri sapaan akrab ketum NPCI Jabar menjelaskan, meski tidak ada pelatih yang ikut dalam perhelatan Asian para games. Namun, atlet Jabar berhasil menyumbang banyak medali untuk Indonesia.

"Betul, atlet asal Jawa Barat berhasil menyumbang banyak medali di Asian para games. Tapi, untuk pelatih tidak ada yang ikut," jelasnya.

Disinggung terkait kontribusi bonus dari atlet Asian Para Games Hangzhou, Kang Supri mengatakan, hal itu memang ada dan tertuang dalam AD-ART NPCI.

"Kalau kontribusi atlet itu sudah lama ada, dan tertuang dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga. Untuk di Jabar, pengumpulan menjadi kewenangan pengcab (pengurus cabang) kota/kabupaten masing-masing," akunya.

Baca Juga: Panik Dikejar Polisi, Pengendara Sepeda Motor Bonceng 3 Buang Pistol Angin di Cileunyi Bandung

Kang Supri menambahkan, berdasarkan aturan dan pengalaman, para atlet yang mendapat bonus biasanya juga memberikan kontribusi ke NPCI Jabar. Namun, hingga saat ini, pengcab kota/Kabupaten yang atletnya ikut dalam perhelatan Asian Para Games, sebagian besar belum menyampaikan kontribusi yang mereka peroleh dari para atlet, ke NPCI Jabar.

"Ya, kalau di Jabar untuk kontribusi atlet yang berlaga di nasional atau internasional dikembalikan ke pengcab. Tapi, hingga saat ini juga belum ada yang menyampaikan kontribusi ke NPCI Jabar," katanya.

Meskipun demikian, Kang Supri menegaskan bahwa kontribusi itu bersifat sukarela dan tidak ada paksaan. "seperti waktu ASEAN Para Games Kamboja, banyak atlet dari kabupaten Tasik yang mendapat bonus. Tapi, NPCI Jabar tidak menerima kontribusi atlet dari pengcab," akunya.

Menurut Kang Supri, atlet asal Jabar yang ikut memperkuat Indonesia di Asian Para Games Hangzhou, juga kebanyakan dari Kabupaten Tasik dan jika dihitung total kontribusi diperkirakan mencapai Rp2 miliar.

Baca Juga: Apa Beda Studi Tour dan Rihlah Ilmiah? Begini Jawaban Kepala SMP PCI Baleendah, Kabupaten Bandung

"Karena atletnya banyak, kalau dihitung kontribusi yang seharusnya diterima NPCI Jabar mencapai 2 miliar. Tapi, hingga saat ini belum menerima, dan menang untuk kontribusi ini tidak ada paksaan," tegasnya.

Kang Supri menambahkan, NPCI Jabar mengusung tema keterbukaan publik. Jadi, kalau ingin mendapat informasi lebih lanjut bisa menghubungi pengcab Kota/Kabupaten yang atletnya ikut di perhelatan Asian para games.

"Kalau memang ada atlet yang mengatakan sudah memberikan kontribusi, silahkan bisa menghubungi pengcab. Karena NPCI Jabar sudah komitmen perihal kontribusi menjadi kewenangan pengcab," tegasnya.

Kang Supri menegaskan, pada intinya menyikapi isu adanya pemotongan bonus pelatih Asian para games Hangzhou, Ia berharap hanya isu belaka.

Baca Juga: BIKIN NANGIS! Dua Kontestan Dimentori Ariel NOAH Tereliminasi dari X Factor Indonesia Season 4, Tersisa Ini

"Saya berharap itu hanya isu dan tidak terjadi. Kalaupun perihal kontribusi atlet, kami NPCI Jabar tidak menerima dari pengcab," pungkasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler