Begini Analisa dan Kekecewaan Tommy Desky di Pertandingan Indonesia vs Vietnam AFF U-23 2023 di Thailand

28 Agustus 2023, 16:57 WIB
Suasana sebelum pertandingan Vietnam U-23 vs Indonesia U-23 Piala AFF U-23 2023. /Twitter @biruhitam_08

JURNAL SOREANG - Pertandingan final AFF U-23 2023 di Thailand dimenangkan oleh Vietnam dengan skor 6:5 melalui tendangan adu pinalti. Vietnam dan Indonesia tidak mencetak gol di waktu normal dan perpanjangan waktu.

Dengan kegagalan kiper Indonesia, Ernando Ari mengeksekusi pinalti menandakan Vietnam menjadi juara AFF U-23 2023 di Thailand. Bagaimana analisa pertandingannya? Seberapa mengecewakan Tommy Desky terkait kepemimpinan wasit AFF U-23 2023 di Thailand kemarin?

Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube Tommy Desky yang diupload pada 27 Agustus 2023, ada beberapa hal yang disampaikannya. Di babak pertama, Indonesia tampil superior. Garuda Muda bisa menyulitkan timnas Vietnam U-23 untuk mengembangkan permainan. Jika Vietnam kesulitan mengembangkan permainan, cara bermain timnas Indonesia U-23 enak dilihat.

Baca Juga: Riset : Tetap Belajar di Usia Tua BIsa Luput dari Pikun  

Disaat Garuda Muda bisa menyulitkan timnas Vietnam U-23, timnas Indonesia justru tidak punya kill the game atau penyelesaian akhir yang berujung dengan gol. Dari 19 tembakan, hanya empat yang tepat sasaran. Meski begitu, tidak ada satupun yang menghasilkan gol.

Timnas Indonesia U-23 pada pertandingan kali ini tidak bermain seperti pertandingan final yang dijalani timnas Indonesia manapun. Menurut Tommy Desky, hingga 70 menit pertandingan, pemain tidak merasa deg-degan. Karena tidak kunjung menghasilkan gol, pemain timnas Indonesia malah tampil deg-degan atau gemetaran. Kembali lagi karena Indonesia tidak punya kill the game atau penyelesaian akhir untuk mencetak gol. Di sisi lain, tren timnas Vietnam juga sedang menanjak. Jadilah kedua timnas ini bertanding sengit.

Dalam pertandingan, Vietnam menggunakan formasi 3-4-2-1 atau 3-4-3 saat menyerang, dan menggunakan 5-4-1 saat bertahan. Sementara Indonesia menggunakan 3-5-2 untuk menyerang, dan 5-3-2 untuk bertahan. Indonesia tampil superior dengan mematikan lini tengah Vietnam di babak pertama.

Baca Juga: 7 Point Penting Surat Edaran Pemprov DKI Hadapi Pencemaran Udara

Meski Abdul Rahman dan Ragil yang bermain sebagai penyerang, mereka mengisolasi lini tengah Vietnam yang mendapatkan bola dari pemain bertahan Vietnam. Jika gelandang tengah Vietnam tidak mendapatkan ruang saat membangun serangan, Vietnam mengandalkan penyerangan dari sisi sayap. Untuk mengisolasi lini tengah Vietnam, menurut Tommy Desky kedua penyerang Indonesia melakukan cover shadow yang nantinya penjagaan sebenarnya dilakukan oleh gelandang tengah Indonesia.

Jika gelandang tengah Vietnam berhasil mendapatkan bola dari sektor sayap, mereka juga akan kalah jumlah dari gelandang tengah Indonesia. Ini bikin strategi Vietnam gagal. Ketika Vietnam mengalami kegagalan, Indonesia bisa mengembangkan strateginya.

Di babak kedua, perubahan taktik dilakukan oleh Vietnam. Untuk mengakali matinya lini tengah Vietnam, salah satu penyerang sayap mereka bantu menjemput bola. Sedangkan satu gelandang tengah menjemput bola dengan mendekati bek. Dengan begitu, permainan Vietnam menjadi hidup.

Hal ini bikin Shin Tae-yong mengubah taktik bertahan yang tadinya 5-3-2 menjadi 5-4-1. Bahkan coach Shin juga menggunakan formasi 3-4-3 untuk menyamakan Vietnam. Intinya, kedua timnas ini saling mengalahkan formasi lawannya masing-masing, meski hasil ini sangat tidak mengenakan bagi timnas Indonesia U-23 dan keberuntungan besar bagi Vietnam.

Baca Juga: RI Patut Waspada, Jepang Buang Limbah Nuklir ke Samudra Pasifik, Perairan Indonesia Kena Imbasnya?

Tommy Desky sudah bosan membicarakan wasit level kompetisi AFF karena dari beberapa tahun kebelakang tidak ada perubahan. Jadi, nikmati aja kemunduran dari wasit pertandingan yang menurutnya kualitas rendah. Bahkan coach Shin juga merasa kesal dengan kepemimpinan wasit selama AFF U-23 2023 di Thailand. Puncak kekesalannya terjadi di final yang dimenangkan oleh Vietnam ini. Intinya, selagi tiada VAR, error seperti ini akan terus terjadi di pergelaran kedepannya. ***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: YouTube Tommy Desky

Tags

Terkini

Terpopuler