Mengenal Sirkuit Nurburgring Nordschleife. Sirkuit Legendaris Jerman Pernah Selenggarakan Formula One

1 Juli 2023, 18:34 WIB
Spot sirkuit Nurburgring Nordschleife yang tidak bisa selenggarakan Formula One. /Instagram @nordschleifenuerburgring

 

JURNAL SOREANG - Banyak sirkuit legendaris yang pernah menyelenggarakan Formula One. Mulai dari Monte Carlo di Monako, Silverstone di Inggris, Monza di Italia, dan masih banyak lagi. Tetapi Sirkuit Nurburgring Nordschleife memiliki kesan negatif bagi para pembalap Formula One di masa lalu yang mengakibatkan sirkuit ini kena blacklist.

Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube F1 TV Indonesia, sirkuit ini disamakan seperti "Disneyland" bagi pecinta motorsport. Sirkuit ini ikonik karena sirkuit dengan jalan berliku yang dikombinasikan dengan tanjakan/turunan ekstrem dan jalan bergelombang di sekeliling sirkuitnya.

Sirkuit Nurburgring Nordschleife dibangun tahun 1927 di tengah Kastil Nürburg, Jerman. Pembangunan sirkuit ini dicetuskan Dr. Otto Creuz, seorang anggota dewan distrik Eifel yang didukung asosiasi motor Jerman (asosiasi sejenis IMI) dan Walikot Cologne saat itu, Konrad Adenauer. Pencetusan gagasan sirkuit tersebut pada April 1925 dan disetujui pemerintah Jerman dengan ditunjuk Gustav Eichler dan tim untuk merancang sirkuit dengan anggaran 8,1 juta Reichsmark.

Baca Juga: Update Longsoran Lintas Cicurug-Maseng dan Penggantian Tiket KA Pangrango

Pembangunan sirkuit Nurburgring Nordschleife membutuhkan 3 ribu pekerja dan selesai dalam waktu 2 tahun. Sirkuit ini memiliki 2 layout (trek). Sudschleife dengan panjang 7,7 km dan Nordschleife sepanjang 22,8 km. Trek dari sirkuit ini menggunakan aspal dan beton. Trek Nordschleife digunakan untuk balapan internasional. Sedangkan Sudschleife untuk uji coba dan balapan tingkat nasional. Kedua trek bisa digabungkan saat diadakan balapan kelas berat.

Grand Prix Jerman resmi dimulai di sirkuit berliku-liku ini pada 18 Juni 1927 di trek Nordschleife. Saat Grand Prix Jerman, diadakan pula acara tahunan yang bernama ADAC EIFEL RENNEN. ADAC EIFEL RENNEN melombakan balap motor 350cc dan mobil 5000cc. Sebelum Formula One melakukan debut di sirkuit yang letaknya di Nürburg pada musim 1951, banyak para pembalap saat itu takut membalap di sirkuit. Alasannya lebar trek yang sempit dan berkelok-kelok, takhayul dari abad pertengahan menjadi trauma bagi sebagian pembalap. Keangkeran sirkuit ini dibuktikan dengan beberapa kecelakaan tunggal saat balapan di trek Sudschleife. Oleh karena itu, balapan dipindahkan ke Nordschleife dari 1930 hingga masa vakum Perang Dunia II. Pada akhir Perang Dunia II, Sekutu menggunakan sirkuit ini saat pasukan Sekutu masuk Jerman. Akibatnya trek di sirkuit menjadi rusak.

Pada 1947, sirkuit ini diperbaiki dan melebarkan beberapa tikungan dengan bantuan dana dari pemerintah Prancis. Layou Nordschleife disusul untuk perbaikan pada 1949. Kendati sudah diperbaiki dan upgrade di beberapa bagian pada 1967, keangkeran sirkuit ini tidak hilang. Ada 4 pembalap Formula One mengalami nasib buruk. Termasuk Niki Lauda, pembalap Formula One asal Austria yang dialami pada musim 1976. Insiden ini mengakibatkan Formula One melakukan blacklist sirkuit Nordschleife.

Baca Juga: Bikin Semangat! Berikut 7 Khasiat Telur Ayam Kampung, Nomor 6 Paling Disukai Banyak Pria

Di 1970, para pembalap Formula One menyerukan boikot balapan di Nurburgring Nordschleife karena khawatir insiden yang menimpa Piers Courage, pembalap Formula One asal Inggris di Zandvoort, Belanda hingga meninggal dunia di tempat. Asosiasi pembalap Formula One (GPDA) menggelar rapat yang menyepakati untuk tidak balapan di sirkuit membahayakan kecuali pihak sirkuit melakukan perubahan signifikan pada aspek keamanan sirkuit. Pihak sirkuit tidak sanggup dan menolak permintaan GPDA karena mustahil mengabulkan permintaan GPDA dalam waktu singkat. Akibat penolakan itu, Formula One memindahkan balapan ke Hockenheim Ring.

Musim Formula One 1971, balapan di Jerman dikembalikan di Nurburgring Nordschleife dengan perubahan di beberapa bagian. Kendati sudah diubah, layout tetap sama dan karakteristik yang memacu adrenalin dan menguji nyali pembalap. Salah satu pembalap Formula One legendaris, Jackie Stewards memberi julukan "The Green Hell" karena sirkuit yang membahayakan. Niki Lauda berinisiatif mengusulkan pembatalan atau penundaan balapan di Nurburgring Nordschleife karena cuaca buruk sebelum akhirnya mengalami kecelakaan.

Selain pengeluaran yang mahal, letak geografis juga jadi alasan modifikasi di Nordschleife sulit direalisasikan. Apalagi dengan sebagian trek yang terlalu sempit dan bersebelahan dengan tebing.

Saat ini, Nordschleife tetap menjadi primadona bagi pecinta otomotif. Bagi sebagian produsen mobil dunia, tidak pas kalau melewatkan uji coba mobil mereka di sirkuit itu.

Baca Juga: Jadwal BRI Liga 1 Musim 2023 Pekan Pertama, Simak Jadwal Selengkapnya Termasuk Persib

Lintasan yang terlalu panjang, karakteristik trek sempit, serta fast flowing yang menghipnotis pembalap Formula One untuk push maksimal dan sedikit ruang untuk error adalah sebagian bukti bahwa Nurburgring Nordschleife termasuk sirkuit berbahaya.

Sejauh ini, Nurburgring Nordschleife sudah dihomologasi dengan memegang sertifikat FIA Grade 3. Syarat agar sirkuit bisa menggelar balapan Formula One, sirkuit harus memegang sertifikat FIA Grade 1. Untuk mendapatkan FIA Grade 1, pihak sirkuit harus melebarkan trek agar mempermudah overtaking dan wajib melakukan reserves di seluruh trek karena vandalisme di trek. Selain itu, membangun run off yang besar, mengganti kerb yang lebih modern, hingga chicane di trek lurus, hingga titik evakuasi yang memadai untuk mempercepat evakuasi mobil Formula One bila ada insiden. Hal ini sangat mustahil dilakukan karena biaya yang mencapai puluhan juta Euro.

Walau trek Nurburgring Nordschleife tidak aman, Formula One tetap memgaspal di Nurburgring dengan trek pendek seperti pergelaran di musim 2020 saat COVID-19 melanda dan Nurburgring disiapkan sebagai sirkuit cadangan. ***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

 

Editor: Josa Tambunan

Sumber: YouTube F1 TV Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler